Himpunan Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) mengadakan Webinar International dan Book Review dengan bertemakan “Pengembangan Masyarakat Perspektif Islam dan Barat” via Zoom Meeting, pada Minggu (10/1/2021). Acara yang menjadi rangkaian dari Gebyar PMI 2021 ini menghadirkan Dosen PMI, Agus Ahmad Safei, Project Offer Trade and Investment Cluster The ASEAN – Japan Centre, Aya Ono, dan Monitoring, Evaluating, Accountability and Learning (MEAL) Islamic Relief Indonesia, Ela Nurhayati.
Ketua pelaksana Webinar Internasional dan Book Review, Fadzlan Ferdiansyah menyampaikan tujuan diadakannya acara ini untuk menginformasikan bahwasanya pengembangan masyarakat itu tidak hanya dari perspektif Islam atau barat saja, namun dari kedua perspektif tersebut dapat dikolaborasikan dalam sebuah pedoman ilmu.
“Ada satu sisi dimana kedua keilmuan tersebut bisa kita combination atau kita kolaborasikan menjadi satu pedoman ilmu. Maka munculah buku pengembangan masyarakat Islam perspektif Islam dan barat. Kemudian untuk membuka wawasan commodity development khususnya untuk pengembangan masyarakat Islam di UIN SGD Bandung, maupun di seluruh nusantara,” tuturnya saat diwawancarai melalui WhatsApp, Selasa (12/1/2021).
Dalam rangkaian acaranya, dimulai dengan opening ceremony dan di akhiri dengan bedah buku. “Pertama acara opening ceremony yang dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III, Dadan Suherdiana, dilanjutkan dengan perkenalan peserta Duta PMI pada pagi hari. Kemudian pada siang hari dengan acara webinar internasional dan bedah buku bertema “Pengembangan Masyarakat Perspektif Islam dan Barat,”ujarnya.
Acara yang diikuti oleh kurang lebih 200 peserta ini membahas mengenai buku karya Ahmad Agus Safei, Aya Ono dan Ela Nurhayati yang berjudul “Pengembangan Masyarakat Perspektif Islam dan Barat”. Dalam penjelasannya, Ela Nurhayati mengatakan bahwa prinsip dan dimensi pengembangan masyarakat dibagi menjadi tiga yaitu; pendekatan dari bawah ke atas, menghargai nilai-nilai pengetahuan dan kearifan masyarakat lokal, serta kemandiriran.
Lebih lanjut, Ela menjelaskan mengenai peran praktis atau perkerja pengembangan masyarakat terbagi menjadi beberapa bagian.“Mengenai peran praktis atau pekerja pengembangan masyarakat yang dibagi menjadi dua, yaitu Empowerment and Disempowerment yang nantinya akan berperan sebagai Rescuer, Provider, Modernizer, dan liberator,”jelasnya.
Salah satu peserta webinar international dan book review, Sri Rahartin mengatakan bahwa seminarnya yang diikutinya sangat menarik.“Webinar ini sangat menarik sekali karena membahas tentang pengembangan masyarakat Islam dari berbagai perspektif, yakni dari perspektif Islam dan barat. Maka dari itu sangat menambah pengetahuan saya ketika saya mengikuti webinar, apalagi saling bersinergi juga dengan program studi yang saja tekuni sekarang.”Ujarnya.
Sri juga menyampaikan bahwa dengan mengikuti webinar ini, ia bisa mendapatkan banyak referensi terkait pengembangan masyarakat dalam perspektif barat, misalnya literatur dari para penulis seperti Jim Ife, Anne. H. Toomey dan Noel Keough yang membahas tentang dimensi dan prinsip pengembangan masyarakat dalam hukum human right from below.
Reporter: Auliya Umayna
Redaktur: Hasna Fajriah