SUAKAONLINE.COM, — Dalam pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklat) ke-IV, Pembina Korps. Sukarelawan (KSR) PMI UIN SGD Bandung, Kendy Kanadiras, berharap pihak Al-Jamiah UIN SGD Bandung memberi dukungan legalitas kepada KSR PMI. Karena organisasi ini tidak hanya berkiprah di dalam kampus, tetapi juga membawa nama kampus ketingkat yang lebih tinggi.
Menurut Kendy, selain mengabdi secara sukarela di kampus, organisasi ini juga bergerak di ranah kemanusiaan, seperti pertolongan korban bencana alam. “Kami tidak perlu dana, tetapi cukup beri legalitas saja, karena citra KSR ini, untuk diluar sudah disorot. Masa iya di dalam kampus sendiri tidak mendukung,” papar Kendy pada acara yang digelar di depan gedung Student Centre, Jum’at (9/12/2016).
Ia menambahkan anggota organisasi ini melakukan berbagai evakuasi ke lapangan secara sukarela. Di organisasi ini pula ditanamkan rasa sosial terhadap sesama manusia. Maka dari itu, dukungan legalitas dari pihak kampus sangat dibutuhkan dalam organisasi ini. “Saya harap nanti di penutupan acara Diklat ke-IV ini, semua pihak jajaran dari Al-Jamiah bisa datang, karena nanti akan datang pihak PMI pusat dalam acara ini, berharap adanya respon dari pihak kampus,” lanjut Kendy.
Kegiatan yang bertajuk “ Mewujudkan Anggota Kops Sukarela yang Sigap, Tangguh, dan Loyal” tersebut merupakan salah satu rangkaian dari penerimaan anggota baru KSR PMI. Menurut Ketua Pelaksana Diklat, Intan Komarudin, rangkaian kegiatan ini berkonsep pada pengaplikasian organisasi dan etika kemanusiaan. Selain itu, diklat ini memberikan pengarahan akan fungsi dan posisi saat memberikan evakuasi.
“Saya berharap anggota yang akan ikut pelatihan nantinya bisa lebih loyal dengan tugas yang sukarela ini dan mengaplikasikannya dalam bencana yang ada,” ujar Intan saat ditemui Suaka di sela-sela kegiatan yang akan digelar mulai Jum’at (9/12/2016) hingga Selasa (13/12/2016) tersebut.
Dengan adanya kegiatan tersebut, anggota baru diharapkan dapat mengaplikasikan dan memahami prosedur evakuasi saat terjadi bencana. Hal ini mengacu pada Tujuh pinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, yang berisikan kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, dan kesemestaan.
Reporter : Delvia Yosa Amanda
Redaktur : Edi Prasetyo