SUAKAONLINE.COM – Sejumlah mahasiswa baru mengeluhkan pembuatan kembali Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) di Bank Rakyat Indonesia. Padahal, mereka merasa sudah membuat KTM di Bank Syariah Mandiri (BSM) saat membayar dana Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK).
Seperti yang diungkapkan Rokib, mahasiswa jurusan Jurnalistik. Ia menganggap bahwa dalam pembayaran OPAK sudah termasuk pembuatan KTM di dalamnya. “Kita waktu itu bayar OPAK 175 ribu, bukannya sama KTM ya? Loh sekarang kok malah bikin lagi di BRI, bayar seratus ribu juga,” ungkapnya kepada Suaka, Jumat (7/11/2014).
Saat dikonfirmasi, Kepala Biro A2K, Habuddin mengatakan bahwa BSM hanya menampung dana OPAK. Tidak ada kerjasama pembuatan KTM dengan BSM. “Tidak ada pembuatan KTM dengan BSM, jika ada pembuatan KTM oleh BSM itu diluar sepengetahuan kami,” kata Habuddin melalui pesan singkat, Rabu (12/11/2014).
Sementara itu, Ketua Dewan Mahasiswa (Dema), Sarief Saefullah merasa Dema dikambing hitamkan terkait pembuatan KTM. Pasalnya, Dema tidak mengurusi pembuatan KTM, tetapi para mahasiswa baru meminta pertanggungjawaban ke Dema.
“Banyak sekali maba (Mahasiswa baru) yang datang ke sini (Sekre Dema), mereka mengeluhkan pembuatan KTM yang dua kali. Ya, kami sebagai Dema kaget saat diminta pertanggungjawaban karena ini bukan di wilayah kami. Namun kami coba membantu dengan berbicara ke pihak kampus karena kami juga sangat tidak setuju,” jelas Sarief saat ditemui di sekre Dema, Senin (11/11/2014).
Sarief juga menghimbau kepada mahasiswa baru agar tidak membuat KTM di BRI. “Kan udah bikin di BSM, buat apa bikin lagi jadi dua. Saya menghimbau ke kosma-kosma untuk tidak membuat KTM di BRI,” katanya.
Habuddin menambahkan, bahwa pembuatan KTM di Bank BRI sebenarnya gratis. Adapun pungutan 100 ribu untuk pembuatan rekening. “Dalam perjanjian kerjasama dengan BRI, bahwa KTM dibuatkan oleh BRI gratis.”
Sementara jika ada biaya tambahan, kata Habuddin, itu adalah tabungan, karena KTM juga berfungsi sebagai kartu ATM. “Kalau tidak mau membuka rekening tidak bayar,” pungkasnya.
Reporter : Nuru Fitry
Redaktur : Adi Permana