
Dok. Suaka
SUAKAONLINE.COM – Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis Organisasi Daerah (Orda) menjadi salah satu inovasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) dalam upaya memberikan fasilitas bagi mahasiswa calon peserta KKN untuk mengabdikan diri kepada daerah asal mereka. Hal ini menuai tanggapan mahasiswa sebagai calon peserta juga mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam proses pendaftaran KKN Orda.
Bagi Orda yang mendaftarkan lembaganya ke LP2M diwajibkan membuat proposal pengajuan yang di dalamnya mencantumkan gambaran daerah, tempat atau desa, dan nama anggota KKN. Setelah itu, peserta atau anggota KKN Orda akan dibimbing oleh LP2M untuk persiapan KKN, seperti jenis KKN lainnya.
Menanggapi hal tersebut, penanggung jawab KKN Orda Sukabumi, Dzikri mengatakan kesulitannya dalam proses pendaftaran, adanya masalah komunikasi dengan pihak LP2M menyebabkan ketentuan proses pendaftaran yang berubah-ubah.
“Ada kayak misalkan waktu pengumpulan (proposal) KKN yang berubah, terus waktu akhir pengumpulan proposal yang berubah, terus ada batas orang, batas peserta KKN yang berubah. Nah itu kan yang sudah kita atur dari awal itu agak berantakan lagi”, ujar pada Suaka, Sabtu (17/5/2025).
Sebagai hasil final, LP2M bersama Orda telah menyepakati ketentuan untuk jumlah peserta KKN Orda, 75 persen anggota dari beralamat sesuai daerah yang sama dengan Ordanya, dan 15 persen berasal dari luar Orda. “Jika ditotal setiap Orda seminimalnya mencantumkan 45 nama, yang akan dibagi kepada 3 kelompok dalam satu desa,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan persamaan KKN Orda dengan KKN lainnya perihal dana yang bersumber dari kampus, masing-masing kelompok KKN akan menerima suntikan dana sebesar 750 ribu seperti tahun-tahun sebelumnya. “Kami juga tetap mengusahakan adanya sponsor dari luar kampus, tapi sekarang kami sedang mengusahakan untuk komunikasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda),” tutupnya.
Disamping itu, salah satu peserta, Kartini Susilawati juga menanggapi sistem KKN Orda. Menurutnya sistem yang digunakan KKN Orda cukup mudah dibandingkan jenis KKN lain. Hal ini juga membantu ia untuk cepat beradaptasi karena penempatan wilayah KKN sesuai dengan keinginannya. “Ngeliatnya prosesnya juga ya tinggal enaknya gitu, maksudnya kayak udah keliatan lah gitu,” katanya, Sabtu (17/5/2025)
Ia juga mengatakan sistem KKN Orda mewadahi ia untuk memilih wilayah yang diinginkan untuk ia terapkan kebermanfaatan untuk masyarakat daerah pilihannya. “Harapannya selain aku bisa dapet pengalaman dan keluarga baru, bisa menyumbangkan gitu yang bisa mengabdi di daerah KKN nanti,” tutupnya.
Reporter: Annisa Nur Hanifah/Suaka
Redaktur: Mujahidah Aqilah/Suaka