Majalah Suaka Edisi Maret 2006
Editorial
Salam Pers Mahasiswa !
Seiring waktu yang terus berganti. Pahit manis, meluluh bersama peluh idealisme yang terus brkobar. Cucuran keringat tak sanggup kami ungkapkan dalam mengiringi perjalanan panjang demi secuil fakta. Siang, malam, bahkan pagi buta pun tak terasa terus setia menemani tanpa meminta balas budi. Itu semua hany untuk berusaha mencari. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisisnya yang kemudian menuangkannya lewat goresan tinta yang tak kenal asa.
Ide mamng takkan pernah mati. Semboyan itu yang menjadi keyakinan kami dalam menggapai sebuah harapan. Ia terus menuai benih muda yang ranum memiliki integritas dan kesiapan menerimanya, sekedar memiliki tanggungjawab untuk mewariskannya. Kebenaran adalah riil. Agar titah hidup untuk memapah keberanian dapat terkomunikasikan.
Perjalanan panjang beriring bersama lelah tak tertutur untuk menghasilkan sebuah mahakarya, adalah anugerah tak terhingga seluruh kru SUAKA. Namun kami sadar dengan segala keterbatasan dan kekurangan adalah sebuah kenyataan yang turut serta mengiringi terbitnya majalah SUAKA edisi 6 ini.
Dalam tulisan laporan utama kali ini, SUAKA membidik tentang fatwa MUI terhadap Pluralisme. Laporan ini tak lain merupakan sebuah upaya untuk memberi semacam pemahaman tanpa maksud menggurui atau mengajari. Tentunya dengan membincangkan soal pluralisme agama bukan sekedar memperbangingkan lalu mengklain satu sama lainnya. Keyakinan dan kepercayaan seseorang tak bisa dipaksakan dan tak mesti harus disamakan. Biarlah. Kuncinya adalah bagaimana kita satu sama lain menghormatinya.
Namun tak sebatas itu, perjalanan panjang Lembaga Mahasiswa dalam mengolah kampusnya juga kami tuangkan lewat sebuah laporan khusus. Sementara tulisan ringan sekedar melepas lelah sembari minum kopi kami sajikan dalam rubrik antar kita. nah, perkembangan teknologi dan pentingnya kesehatan tentu tak kami lewatkan begitu saja. Selamat menikmati! [Redaksi]