SUAKAONLINE.COM, Bandung—Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir tahun ini. Untuk menyongsong hal tersebut perlu pembekalan untuk siap ikut berkontribusi dan bersaing dengan negara lain.
Ketika ditemui Suaka usai peresmian Tugu Kujang di depan Aula Baru UIN bandung, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menanggapi perihal dampak MEA yang akan terjadi. Menurutnya dengan adanya MEA, kebudayaan lokal akan terpengaruhi oleh kebudayaan asing.
“Kebudayaan asing akan mempengaruhi kebudayaan lokal mulai dari kebudayaan berpakaian, adab berbicara dan lifestyle. Hal tersebut berkaitan dengan kemajuan IPTEK yang juga berdampak buruk bagi kalangan remaja, walaupun tidak melulu berdampak buruk”, ujarnya, Rabu (25/03/2015).
Lelaki berkumis ini juga mengatakan bahwa harus ada tinjauan kembali mulai dari akarnya, yaitu anak-anak sebagai objek utama yang berpotensial menjadi problem dalam hal ini. Maka harus dibuat regulasi yang mengatur penggunaan media sosial terhadap anak dibawah usia 17 tahun serta pengarahan lebih lanjut dari lingkungan keluarga.
Sementara itu, Dekan FISIP UIN Bandung Sahya Anggara mengatakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih banyak yang belum siap bersaing dengan negara lain dalam menghadapi MEA dan pasar bebas. Terutama dalam penguasaaan bahasa asing.
“Namun mau tidak mau semua orang harus terlibat dalam MEA karena zaman sudah mendukung untuk meningkatkan perkembangan ekonomi negara di Asia” ujarnya ketika ditemui Suaka diruangannya, Jumat (20/3/2015) lalu.
Sahya juga mengatakan masih banyak yang perlu di tinjau kembali oleh pemerintah, agar kita mampu bekerja sama dengan negara lain dan bersaing secara cerdas agar tidak ditelan oleh kemajuan zaman.
“Struktur politik harus di benahi dalam rangka menunjang pasar bebas secara makro, SDM harus dipersiapkan secara mantap, legal formal harus di perhitungkan secara hukum,” pungkasnya.
Reporter : Edigya Mahardini/Magang
Redaktur : Robby Darmawan