Pembicara tengah memaparkan materi yang diangkat dari Film karya Hanung Bramantyo, Tanda Tanya, di Auditorium UIN SGD Bandung, Selasa (17/2/2015). (Foto : Siti Rosidah/ Magang)
SUAKAONLINE.COM — Forum Demokrasi Mahasiswa (FORDEM) dan BEM Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum serta Senat Fisip menyelenggarakan bedah film karya Hanung Bramantyo Tanda Tanya, dengan tema “Meluruskan Paradigma Mahasiswa Dalam Beragama Dan Memaknai Demokrasi”, di Auditorium UIN SGD Bandung, Selasa (17/2/2015)
Menurut Ketua Pelaksana, Muhammad Satrio Wibowo tujuan diselenggarakan acara tersebut ialah memberikan pemahaman toleransi antar umat beragama, berbudaya dan bernegara. Adanya rasa saling menghormati satu sama lain, serta tidak mengklaim diri yang paling benar.
“Alasan memilih film ini karena jelas film ini menganut pluralisme banget. Contoh dari agama-agama lain dan kita ini berada di kampus UIN yang mayoritas kita itu islam, jadi pas banget untuk mengajarkan toleransi ke orang lain atau saling menghargai,” ujar satrio.
Menurut salah satu pembicara, Wawan Gunawan bedah film tersebut membuka realitas keseharian yang kompleks. “Nah biasanya orang-orang kampus, mahasiswa atau juga dosen seringkali terkungkung oleh situasi setempat. Jadi dengan menonton film itu bisa membuka realitas, bahwa realitas di lapangan itu komples tidak sesederhana yang dibayangkan,” ungkap Wawan.
Karena dengan menonton film akan memperbesar apresiasi. Seperti di negara Jerman budaya membaca novel diwajibkan bagi seluruh jurusan, maka menurut ia film, theater, kesenian dan sastra bagus untuk meningkatkan daya apresiasi dan menumbuhkan otak kanan.
Reporter : Siti Rosidah/ Magang
Redaktur : Isthiqonita
