Infografik

Menjadi Nama Aula UIN Bandung, Berikut Perjalanan KH Anwar Musyaddad

SUAKAONLINE.COM, Infografis – Menjadi salah satu nama yang digunakan untuk aula paling besar di UIN SGD Bandung, KH Anwar Musaddad ternyata memiliki perjalan perjuangan yang luar biasa, dengan dinobatkannya sebagai pahlawan nasional jasa jasa yang diukirnya masih terasa hingga sekarang.

Anwar Musaddad memiliki nama asli Dede Masdiad. Sejak kecil, ia sudah dikenal sebagai anak yang cerdas dan kritis ia mengeyam pendidikanya di Hollandsh-Inlandsche School (HIS) lalu melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Christelijk kemudian sekolah menengah atas di Algamene Middlebare School (AMS) di Batavia (Jakarta)

Anwar Musaddad sejak kecil memang mengenyam Pendidikan di sekolah belanda yang notabene merupakan yayasan misionaris. Musaddad banyak mendapatkan informasi dengan mempelajari kitab Injil dan kristologi hingga membuat sang Ibu mengkhawatirkan akidahnya hingga akhirnya ia melanjutkan pendidikanya di Madrasah AL-Falah di Mekkah. Selain mempelajari kristologi dan memperdalam ilmu agama islam, ia juga memperlajari ilmu militer

Aksi heroiknya bersama pasukan hizbullah sampai ke telinga Bung Tomo yang akhirnya mengajak pasukannya untuk bergabung melawan belanda di Surabaya. Saat melakukan perlawanannya di Surabaya, Anwar Musaddad ditangkap bersama Yusuf Tauziri dan dimasukan kedalam penjara oleh Belanda dan baru dibebaskan seletah deklarasi kemedekaan. Lalu, keduanya kembali ke Pesantren Cipari di Garut sebagai markas perjuangan barunya.

Setelah dibebaskan tiga tahun setelah deklarasi kemerdekaan tetapnya pada 1953, Anwar Musaddad diperintahkan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di Yogyakarta yang menjadi cikal bakal dari Isntitut Agama Islam Negri (IAIN) yang kini berkembang menjadi Universitas Islam Negri (UIN)

Anwar Musaddad menjadi guru besar di bidang Ushuludin di IAIN Yogyakarta dan menjadi Fakultas, pada tahun1962- 1967. Kemudian pada tahun 1967 ia ditugaskan untuk merintis IAIN Sunan Gunung Djati Bandung dan menjadi rektor pertama hingga tahun 1974.

Sejak tahun 1976, Anwar Musaddad tinggal di Garut dengan mendirikan Pesantren Al-Musaddadiyah yang mengelola pendidikan tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Kiai yang terkenal sebagai ahli perbandingan agama, khususnya kristologi ini, wafat pada tahun 2000 dalam usia 91 tahun.

Sumber: Tirto.id, sindonews.com

Peneliti: Auliya Umayna Andani/Suaka

Desain: Silmi Nur Azizah/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas