Lingkungan dan Kesehatan

Merawat Kelestarian Lingkungan Dalam Festival Hujan

Panitia mempersiapkan penanaman bibit-bibit pohon, di Tangga Seribu, Gunung Manglayang, Bandung, Minggu, (21/11/2021)

SUAKAONLINE.COM – Massa yang tergabung dalam Ruang Lingkup Sahabat Manglayang  menyelenggarakan Festival Hujan penanaman bibit pohon, di Tangga Seribu, Gunung Manglayang, Minggu, (21/11/2021). Tujuan diadakannya festival yakni untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlangsungan hidup dengan menanam ribuan bibit pohon.  

Festival Hujan yang baru diselenggarakan pertama kali ini merupakan bentuk inisiatif untuk meningkatkan kepedulian akan kelestarian Gunung Manglayang. Terdapat sejumlah anak yang turut dilibatkan dalam penanaman sebagai bentuk regenerasi.

Fasilitator Saeh, Yuslam Fikri mengatakan terdapat seribu bibit pohon yang terkumpul dari berbagai komunitas. “Ini dari berbagai komunitas dan dari individu-individu gotong royong melakukan penanaman hari ini. Mungkin hari ini sekitar 1000 lebih pohon yang di tanam, dengan beragam jenis,” jelasnya, Minggu (21/11/2021).

Adapun alasan penanaman dilakukan pada musim hujan karena bibit-bibit memerlukan tekstur tanah yang lembab dan basah. Yufik mengatakan banyak keunggulan dalam penanaman pohon saeh atau paper mulberry. Seperti dapat dimanfaatkan sebagai media pembuatan kertas dan kain.

“Salah satu yang kita tanam adalah pohon saeh atau paper mulbery itu sebenarnya pohon yang kulitnya bisa dipakai untuk kain, clothing atau bisa dijadikan sebagai kertas yang biasa disebut benda di jawa itu daluang,” jelasnya.

Koodinator Lapangan Zahid mengungkapkan upaya ini dirasa dapat menimbulkan kesadaran, serta semakin dekat dengan menanam. “Dengan mereka menanam timbul kesadaran dari mereka, ‘ini berarti  tanah airku tempat menanam dulu’. Aku ingin melihat apa yang semakin dekat dengan ruang hidup ini, semakin dekat dengan menanam,” ungkapnya.

Selain penanaman terdapat beberapa agenda lain, diantaranya loka karya dengan menuliskan harapan-harapan, serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terjadi dan pengaruh ke depannya. Agenda ini salah satu upaya untuk mengingatkan pentingnya merawat ekosistem alam demi keberlangsungan hidup.

Besar harapan Zahid terselenggaranya Festival Hujan tidak berhenti sampai penanaman. Beberapa agenda turut ia usulkan di waktu yang akan datang demi terwujudnya regenerasi.  “Tidak berhenti sampai menanam saja, harapanya nanti berlanjut ada regenerasi. Anak-anak ini bisa mulai kegiatan di sini, bermain bersama. Sehingga mereka lebih dekat dengan hutan, mereka lebih punya keingginan untuk melestarikan lagi,” tutupnya.

Reporter         : Hizqil Fadl Rohman

Redaktur        : Fuad Mutashim

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas