Kampusiana

Muhamad Ridwan : Wirausahawan Harus Mengenali Potensi Diri

Trainer dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Bandung, Muhammad Ridwan, tengah memberikan materi pada acara Pelatihan Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Hima Jurusan Muamalah, di Aula Fakultas Syariah dan Hukum, UIN SGD Bandung, sabtu (02/04/2016). (Elya Rafsanzani / Magang)

Trainer dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Bandung, Muhammad Ridwan, tengah memberikan materi pada acara Pelatihan Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Hima Jurusan Muamalah, di Aula Fakultas Syariah dan Hukum, UIN SGD Bandung, Sabtu (2/04/2016). (Elya Rafsanzani / Magang)

SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan (Hima-J) Muamalah menyelenggarakan pelatihan kewirausaan di Aula Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung, Sabtu (2/04/2016). Dengan tema “Mengembangkan Wirausaha Muda Syariah Yang Kreatif Dan Inovatif” pelatihan ini menghadirkan trainer dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung, Muhamad Ridwan sebagai pemateri.

Dalam materinya, Ridwan menjelaskan bahwa, seorang wirausahawan harus mengenali potensi dirinya terlebih dahulu jika ingin menjadi pengusaha, setelah mengenali potensi diri ia memulai membangun keunggulan menjadi etrepreneur, menemukan ide usaha juga menjadi faktor penting yang harus dipikirkan, setelah itu menganalisis ide usaha, dan mulai menyusun rencanakan untuk menjadi enterpreneur muda. “Mengenali diri sendiri itu penting jika anda ingin menjadi wirausahawan muda,” tutur Ridwan.

Ridwan juga menjelaskan, menjadi seorang pengusaha haruslah tangguh dalam menghadapi perkembangan ekonomi yang pesat, terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk menjadi pengusaha yang tangguh, ia memberika lima strategi yang harus diterapkan untuk mengawali  berwirausaha. Ia juga menuturkan, pembisnis berhubungan langsung dengan Tuhan. Seorang wirausahawan tidak memiliki atasan, dan gerak-geriknya tidak terbatas oleh seorang pemimpin, tapi ialah yang menjadi pemimpin.

“Menjadi entrepeuneur yang tangguh ada lima strategi, yaitu kurangi rasa takut, tumbuhkan rasa gembira, jadilah orang yang pandai bersyukur dan harus berfikir spesifik. Serorang pembisnis itu langsung berhubungan dengan tuhan, Allah itu sebagai bosnya,” jelas Ridwan.

Ridwan memberikan sejumlah pelatihan yang dibalut dengan games. Dalam gamenya, peserta berpura-pura menjadi seorang wirausahawan, dengan membuat produk sendiri yang unik dan bisa bersaing dipasaran. Kemudian, peserta menawarkan produknya kepada peserta yang lain. Dengan memiliki ide yang kreatif dan bisa melihat pasar, menjadi hal yang penting untuk memulai sebuah usaha.

Selanjutnya, seorang Guru dan distributor mainan, Panji Zaedi, turut mengikuti pelatihan kewirausahaan yang diadakan jurusan Muamalah ini. Menurutnya menjadi pengusaha harus dimulai sejak dini, ia mendapatkan wawasan baru serta dapat menggali potensi diri kedepannya. “Kembangkan potensi sejak dini, tidak perlu melihat keuntungan terlebih dahulu, tapi harus melihat manfaatnya untuk sekitar,” tutur Panji.

Reporter : Yulita Bolita / Magang

Redaktur : Edi Prasetyo

1 Comment

1 Comments

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Ke Atas