“Ada permainan Intelijen-intelijen yang masih memilki paradigma lama, paradigma orde baru yang masih suka melakukan teror. Menurut saya kalau disebut sebagai organisasi, NII itu sudah punah, terutama sejak reformasi. Saya khawatirkan, itu dipupuk oleh intelijen-intelijen yang masih punya paradigma lama tersebut,” ungkap pengamat intelijen Suripto. Hal itu ia sampaikan pada konferensi Pers di Gedung Merdeka Jalan Asia Afrika Bandung, Sabtu (7/5).
Menurut Suripto, penipuan berkedok doktrin agama semacam Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) 9 dinilai sebagai cerita lama. Ia menilai isu tersebut sengaja dipelihara untuk kepentingan tertentu.
Disebagian kalangan menilai, isu NII ini adalah upaya tangan-tangan kotor yang berupaya untuk membuat umat islam salah paham dengan agamanya sendiri. Disadari atau tidak isu ini berdampak negatif, khususnya bagi kalangan muslim. Muncul phobia dengan perjuangan syariat dinegeri ini. Perlu adanya kesadaran politik dan pemahaman terhadap isu NII ini. []Sri Cahya Lestari/ SUAKA