SUAKAONLINE.COM- Ciri dari revolusi industi 4.0 adalah perubahannya yang sangat kompleks dan luas. Oleh karenanya harus bersiap setiap saat berubah sesuai dengan perkembangannya . Revolusi itu adalah perubahan yang sangat cepat ,tapi dampaknya sangat luas. Salah satunya berdampak pada industri media, oleh karenannya jurnalisme yang berkualitas itu sangat penting.
Deputy Managing Editor Kompas, Sutta Darma Saputra dalam talkshow yang diadakan oleh Universitas Telkom mengungkapkan, revolusi industri ini membuat landscape pada industri media berubah setelah adanya internet. Berdasarkan penelitian global di Indonesia, Korea Selatan, dan Singapura . di Indonesia kepercayaan terhadap sosial media berada di +40 . Korea kepercayaan terhadap sosial media berada di -40, sedangkakan di Singapura +5.
“Karena orang semakin sadar bahwa sosial media itu kontennya banyak , tetapi kredibilitasnya tidak bisa dipertangunggjawabkan. Indonesia termasuk Negara yang lambat menyadari itu . sosial media itu masih dianggap sebagai informasi yang akurat, padahal yang memproduksinya belum tentu orang yang kredibel,” kata Sutta saat mengisi materi pada kegiatan kompas saba kampus di Aula Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung, Rabu (5/9/2018).
Sutta menjelaskan berdasarkan New York Times ,1 juta orang berlangganan produk cetak, 2,8 juta pada sosial media. Hal itu karena mereka sadar bahwa sosial media itu berbahaya, akhirnya mereka kembali ke media mainstream yang bisa menjaga kode etik jurnalisme. Karena adanya kesadaran akan kebutuhan konten konten yang lebih berkulaitas, hal itulah yang membuat jurnalisme bangkit kembali
Media cetak itu, lanjutnya, memberikan informasi yang selektif, dan memiliki konten yang terbatas. Pemilihan berita terbaik, dari sekian banyaknya berita, merupakan kekutan media cetak. “Intinya semuanya memadukan jurnalisme yang berkualitas ,ketika kesadaran akan konten yang baik itu meningkat dan hal itu bisa terus berkembang .Tantangan itu akan menerpa kita kalau kita tidak beradaptasi,” tutup Soetta.
Selanjutnya, Product Managing Manager Kompas, Eko Prabowo memberikan penjelasan bagaimana media cetak dan media digital bisa berjalan beriringan pada era revolusi industri saat ini. Menurutnya harus ada produk media cetak yang dijual di online shop, memberikan akses digital pada pelanggan cetak tanpa bayar, serta menyerahkan kembali pada pilihan platform yang diinginkan oleh pembaca.
Menurut Eko, sekarang ini bukanlah waktunya mempertahankan cetak dengan menerapkan cara pandang tidak baik pada digital. “Justru digital dan cetak itu adalah kanal yang harus sama sama dikelola sehinggap pelanggan kita bisa happy,” tutup Eko.
Kegiatan kompas saba kampus yang bertemakan peran generasi millennial terhadap industry media yang kekinian, merupakan kegitan yang diselenggarakan Telkom University-Career bersama kompas yang bertujuan untuk memberi pemahaman kepada mahasiswa agar siap menghadapi revolusi industri saat ini.
Reporter : Sani Muhamad
Redaktur: Elsa Yulandri