Kampusiana

PKM Terapkan KKN Berbasis Permberdayaan Masyarakat

kkm 2016

LP2M mengadakan pembekalan KKN 2016 yang dihadiri oleh perwakilan setiap kelompok di Aula Lecture Hall, Selasa (26/1/2016). (SUAKA/Ima Khotimah)

SUAKAONLINE. COM- Kepala Pusat Pengabdian Kerja Masyarakat (PKM), Ramdani Wahyu menerapkan sistem Kuliah Kerja Nyata berbasis pemberdayaan masyarakat atau KKN Sisdamas tahun ini. Program ini  menitikberatkan pada kebutuhan dan permasalahan yang ada di masyarakat. Kemudian mahasiswa hanya mengidentifikasi permasalahan yang bisa diselesaikan, serta membentuk kader-kader pemberdaya di desa tempat KKN.

“Menciptakan kader-kader pemberdaya, sehingga mahasiswa tidak ada pun kader-kader tetap jalan,” ujar Ramdani. Selasa (17/1/2017). Selama ini KKN menjalankan program sepihak yang seolah-olah masyarakat dibekali dan dianggap tidak tahu. Ia juga menambahkan bahwa dalam KKN Sisdamas, masyarakat yang berperan dan mahasiswa hanya memfasilitasi.

Bahkan ketika ada sosialisasi mahasiswa tidak diperbolehkan mengundang warga. “Sosialisasi jangan kita yang ngundang warga, kepala desa yang ngundang. Haram hukumnya dalam KKN Sisdamas mahasiswa mengundng warga,” tegasnya.

Untuk tahun ini jumlah mahasiswa yang berhak mengikuti KKN sebanyak 4600 mahasiswa yang akan ditempatkan di 110 desa. Adapun mahasiswa yang berhak mengikuti KKN adalah mahasiswa yang telah memenuhi syarat menyelesaikan 75% sks dan melampirkan resi SPP, foto serta daftar secara online, dan jika proses registrasi berhasil maka akan keluar nama pendaftar.

Dengan adanya program KKN Sisdamas ini, Ramdani berharap adanya rasa kehilangan setelah mahasiswa pergi dan adanya pembangunan yang berkelanjutan di masyarakat. Sehingga meski masa KKN sudah selesai dan mahasiswa kembali ke rutinitas masing-masing, tapi program yang dibuat tetap berjalan di masyarakat.

Mahasiswa Jurusan agroteknologi semester 8, Nirwan Aji Ruseno mengatakan bahwa program KKN tahun ini berbeda dengan KKN tahun sebelumnya. Mulai dari lokasi KKN, pembuatan laporan perorangan dan pembuatan proposal kegiatan yang diserahkan langsung kepada kepala desa atau wakil masyarakat. “Mungkin akan lebih menguras pikiran dan energi,” ujar Nirwan. Kamis (19/1/2017).

Nirwan juga mengatakan bahwa program KKN sisdamas ini akan lebih efektif dibandingkan KKN tahun sebelumnya, karena fungsinya terasa bagi mahasiswa sebagai pilar penegak dan lentera di masyarakat. Ia berharap KKN Sisdamas ini lebih dinikmati sebagai aplikasi terhadap ilmu kuliah dan pengalaman berorganisasi. Sehingga setitik cahaya bisa diberikan kepada masyarakat yang masih gelap akan pendidikan dan kehidupan yang berkulalitas.

 

Reporter : Fantyana Huwaida’a

Redaktur : Hasna Salma

 

 

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas