SUAKAONLINE.COM – 12 tahun lalu seorang penulis sekaligus sutradara teater bernama Ratna Sarumpaet, didekati dan diminta oleh United Nations International Childern’s Emergency Fund (UNICEF) untuk membuat survei atas perdagangan anak di Indonesia. Setelah beberapa bulan meneliti akhirnya Ratna membuat naskah drama bertema pelacur dan sang presiden.
Pelacuran adalah salah satu budaya tertua umat manusia. Ia bagian tak terlepaskan dari naluri manusia yang memiliki sisi gelap seperti ketamakan dan kemunafikan yang mustahil bisa dihapus secara keseluruhan. Pelacur dikecam sebagai sampah masyarakat, perusak moral, serta pencari nafkah dengan cara tidak bermoral.
Agar kasus amoral ini tidak selalu menempatkan perempuan sebagai yang bersalah, Retikal Teater Titik angkatan empat Telkom University ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah tersebut lewat pementasan teater, Rabu (22/02/2017) di gedung serba guna Universitas Telkom.
Menurut ketua pelaksana, Nurul Hafizah pementasan teater merupakan cara terbaik agar masyarakat serta penyelenggara negara yang tidak mau membuka matanya untuk melihat masalah mendasar pelacuran. “Semoga bangsa dapat menemukan jalan untuk mengatasinya,” ujarnya saat memberikan sambutan. Sosok perempuan, lanjut Nurul perlu dikenalkan lebih jelas pada masyarakat khususnya mahasiswi, jangan sampai menjadi seorang pelacur.
Gelaran ini disambut baik oleh mahasiswa jurusan Teknik Telekomunikasi semester dua, Fahri Bahrudin, menurutnya pementasan teater ini dianggap baik untuk menyadarkan perempuan agar tidak mudah menjual dirinya. “Pementasan ini cukup menarik perhatian khususnya kalangan perempuan, bahwa perempuan itu tidak pantas menjual diri kepada pejabat atau sekitarnya, dan perempuan jangan pernah menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK),” ujar Fahri.
Drama ini sebagai acara pembuka Retikal Teater Titik angkatan empat yang digelar tanggal 22 – 23 Februari 2017. Adapun beberapa drama lain yang akan ditampilkan sebagai penghibur, yakni drama yang bertemakan sidang susila dan mega – mega.
Reporter : Rezky Nabil Adam Harahap/ Magang
Redaktur : Dadan M. Ridwan