Fokus

Satu Tahun, LPJ Opak 2015 Belum Rampung

Seorang mahasiswa tengah menunjukkan bukti pembayaran untuk mengambil jas almamater yang dibagikan oleh panitia OPAK 2015 di gedung Student Center, Selasa (10/5/2016). Sistem pembagian jas almamater mahasiswa baru tahun 2015 dinilai kurang efektif. Terlebih dengan publikasi yang kurang jelas, menyebabkan mahasiswa kebingungan dalam memperoleh jas almamater. (Mohamad Aziz Pratomo / Magang)

Seorang mahasiswa tengah menunjukkan bukti pembayaran untuk mengambil jas almamater yang dibagikan oleh panitia OPAK 2015 di gedung Student Center, Selasa (10/5/2016). Sistem pembagian jas almamater mahasiswa baru tahun 2015 dinilai kurang efektif. Terlebih dengan publikasi yang kurang jelas, menyebabkan mahasiswa kebingungan dalam memperoleh jas almamater. (Mohamad Aziz Pratomo/Suaka)

SUAKAONLINE.COM–, Hingga kini Laporan Pertanggungjawaban panitia Orientasi Pengenalan Akademik (Opak) 2015 tak kunjung rampung. Padahal mestinya LPJ diterima Bagian Kemahasiswaan sebulan pasca Opak, namun panitia tak kunjung melaporkan.

Kepala Bagian Kemahasiswaan, Asep Saepudin Malik mengatakan bahwa pihaknya sudah berkali-kali memanggil ketua Opak 2015 Adim Mugni, untuk menghadap dan menyelesaikan LPJ Opak 2015. Lanjut asep, hingga saat ini, Adim tak kunjung menyerahkan LPJ kepada kampus.

Asep akan melayangkan surat kepada Ex-Officio Opak tahun lalu untuk memberikan Laporan Kegiatan dan LPJ Opak. Namun dikarenakan terhalang libur panjang, Asep mengaku kesulitan untuk mengirimkan surat pemanggilan tersebut. “Saya sudah hubungi ketua lewat telefon dan sms untuk segera menyelesaikan LPJ, “ ujar Asep (26/7).

Ketika Suaka mengkonfirmasi Adim pada Jum’at (19/8) via telefon, ia mengklaim sudah menyerahkan LPJ kepada Bagian Kemahasiswaan, tetapi kata dia, LPJ senat fakultas belum ia rampungkan.

“Saya sudah serahkan LPJ ke bidang kemahasiswaan, mungkin yang dimaksud kemahasiswaan itu LPJ ke senat-senat fakultas karena mereka waktu Opak diberi uang lima sampai enam juta,“ kata Adim.

Adim menuturkan dirinya tidak tahu-menahu persoalan dana yang diberikan ke setiap senat fakultas. Ia pun menyarankan Suaka untuk menanyakan hal itu kepada Bendahara Opak 2015, Dede Sopandi.

Dede mengatakan LPJ senat langsung kepada Bagian Kemahasiswaan, karena panitia saat itu hanya sebatas koordinasi saja sesuai dengan kesepakatan. “Kita sudah bantu untuk mengkomunikasikan ke senat-senat untuk segera mengirimkan LPJ. Tapi kita ngga tau udah atau belumnya,” katanya, Rabu (24/8).

Terkait LPJ Opak 2015, Dede mengaku sudah ada, namun belum diserahkan ke Bidang Kemahasiswaan. Penyebab terkendalanya LPJ Opak menurutnya, dikarenakan panitia tidak tertib administrasi. Setelah penyelenggaraan Opak pun komunikasi antar panitia tidak berjalan lancar.

“Semua bidang belum menyerahkan laporan. Saya akui itu kesalahan komunikasi, tapi saya coba koordinasi lagi. Saya tidak tahu panitia tahun kemarin masih kuliah atau sudah ada yang lulus,” katanya. Selain kendala dari panitia, lanjut Dede, untuk LPJ Opak 2016 pihaknya menunggu adanya forum mahasiswa seperti Musyawah Mahasiswa Universitas (MMU).

Persiapan penyelenggaraan Opak tahun lalu diakui Adim sangat kurang, karena waktu yang sangat singkat. Ia mengaku hanya memiliki waktu 28 hari untuk mengurus segala keperluan Opak. Selain itu, kurangnya pengarahan teknis dari birokrasi juga yang menyebabkan pelaksanaan hingga pembagian fasilitas Opak seperti jas almamater dan sertifikat pun tidak berjalan maksimal.

Adim mengatakan jika ada forum MMU, ia bersedia menjelaskan semua permasalahan Opak. “Biar tahun ini tidak terjadi hal-hal seperti tahun kemarin, memang kesalahan saya walaupun bukan salah saya sepenuhnya,” tutur Adim.

Persiapan Opak 2016

Ketua Pelaksana Opak 2016, Mochammad Fahmi mempunyai strategi agar permasalah Opak seperti keterlambatan jas almamater dan sertifikat Opak seperti tahun lalu tidak terjadi lagi. “Kita sudah punya rencana mengenai jas almamater dan sertifikat yaitu dengan tertib administrasi,” ujarnya.

Menjelang H-5 pelaksanaan Opak 2016, Fahmi mengaku persiapan sudah mencapai 70 persen. “Hari Sabtu (27/8) itu pembagian alat tulis kantor, tapi untuk kaos dan jas almamater belum. Kita bakal rapat lagi setelah Opak untuk pembuatan jas almamater. Insya Allah kaos secepatnya,” katanya saat ditemui Suaka, Selasa (23/8).

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Muhtar Solihin berpesan agar pembuatan jas almamater dan kaos dilakukan dengan sistem tender atau lelang. “Dibantu oleh bagian umum agar tidak terjadi lagi keterlambatan pembagian jas almamater untuk mahasiswa baru,” kata Muhtar saat rapat pemilihan panitia Opak 2016, Kamis (18/8).

Menurut Kepala Bagian Umum, Fathujaman mengatakan pihaknya hanya membantu mengawasi. Namun dalam proses pelaksanaan seperti teknis pembagian dan pemilihan perusahaan, diserahkan kepada panitia Opak.

Pihaknya juga memberikan syarat-syarat spesifikasi perusahaan. Di antaranya, perusahaan harus berbadan hukum, ada legalitas seperti akta notaris, surat ijin usaha, NPWP dan mempunyai peralatan yang memadai. “Tapi jika panitia tidak mau atau tidak mematuhi syarat-syarat, itu di luar tanggung jawab kami,“ katanya.

Ia juga menyarankan kepada panitia agar membuat kontrak yang mengikat, antara panitia dengan perusahaan pembuat jas almamater. “Jadi nanti tertulis bahwa jika pihak perusahaan tidak sesuai dalam perjanjian maka mereka harus memberikan ganti rugi,” tutupnya.

Reporter : Yulita Bonita dan Hasna Salma/Suaka

Redaktur : Ibnu Fauzi

 

 

2 Komentar

2 Comments

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Ke Atas