SUAKAONLINE.COM – Perhimpunan Mahasiswa Kota Intan Garut (Permata Intan Garut) menyelenggarakan “First Meet Mahasiswa Baru Garut dan Silaturahmi Dosen Asal Garut Tahun 2024”, di Aula Gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG), Kampus 2 UIN SGD Bandung, Jumat (13/9/2024). Acara ini merupakan momentum bagi mahasiswa baru asal Garut untuk mengenal lebih jauh Permata Intan Garut sekaligus sebagai ajang silaturahmi antar dosen asal Garut.
Kegiatan yang mengusung tema “Ngariung Tur Ngahiji Dina Raraga Wujud Nya’ah Ka Lemah Cai’ tersebut memiliki rangkaian acara yang cukup beragam. Mulai dari adanya penampilan tari, musikalisasi puisi, seni musik, bernyanyi, dan dakwah dari perwakilan anggota Permata Intan Garut, penampilan stand up, dan talkshow yang dipandu oleh alumni Permata Intan Garut yang memiliki latar belakang berbeda.
Selain menjadi kesempatan dalam mempererat tali kekeluargaan. Ketua Pelaksana, Aninda Nur Fazriyah mengungkapkan latar belakang tercetusnya tema tersebut. “Tema ini diangkat kayak melihat keresahan-keresahan yang memang mahasiswa asal Garut itu banyak, tapi mereka itu ada sedikit ketakutan untuk masuk organisasi-organisasi. Nah Permata Intan ini hadir sebagai wadah untuk mewadahi aspirasi-aspirasi mahasiswa asal Garut,” ujarnya (13/9/2024).
Dalam menjawab ketakutan berorganisasi, Permata Intan Garut mengadakan Talkshow bertemakan “Ngariung Mumpulung Ngareketkeun Kadeudeh Bikeun Tali Duduluran Anu Pageuh,” dengan menghadirkan empat narasumber yang masih merupakan alumni Permata Intan Garut. Dimana para pembicara dengan latar belakang berbeda tersebut berbagi perspektif dan esensi dalam berorganisasi.
Pengusaha sekaligus alumni Permata Intan Garut, Irfan menjelaskan terkait arah pergerakan Permata Intan Garut. “Perhimpunan Mahasiswa Kota Intan Garut itu harus seperti apa? Jadi sekumpulan kaum intelektual yang berdiri, yang akan melakukan pengabdian. Untuk apa? Yaitu untuk daerah kita, kota intan Garut. Jadi secara perspektif, Permata Intan kan, karena kita berasal dari Garut. Maka pergerakan kita itu harus memikirkan dan harus mau mengabdi kepada daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Permata Intan Garut, Irpan Saepudin mengungkap kunci kesuksesan yang terletak pada dasar manusia sebagai makluk sosial yang harus berhimpun dan menghasilkan sesuatu dari perkumpulan tersebut. Akademisi UIN Bandung sekaligus alumni Permata Intan Garut, Jujun Jamaludin juga turut menambahkan bahwa Permata Intan Garut dapat menjadi tempat yang mewadahi potensi mahasiswa baru yang kelak akan menjadi regenerasi organisasi.
Berbeda dengan pembicara sebelumnya, alumni Permata Intan Garut sekaligus akademisi UIN Bandung, Dudy Imanuddin Efendi menjelaskan keniscayaan sebuah organisasi melalui pendekatan teori solidaritas mekanik. “Komitmen kita itu akan menjadi kuat kalau kita memang punya solidaritas mekanik bukan hanya solidaritas organik, bukan hanya fungsi dan peran saja tetapi ada kesadaran post-modernism yang itu kemudian memicu kita untuk saling mendukung,” ungkapnya.
Tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan pengenalan. Kegiatan yang berhasil meraup 150 mahasiswa baru asal Garut ini, menjadi titik awal sebelum memasuki masa penerimaan anggota baru. Seperti halnya mahasiswa baru asal Garut, Ranum yang kini mengemban pendidikan di jurusan Manajemen, dia mengaku menghadiri acara ini untuk mengenal lebih jauh Permata Intan Garut. Untuk itu, Aninda berharap para mahasiswa baru dapat menghilangkan rasa takut di perantauan sebab Permata Intan Garut dapat menjadi bentuk ‘pulang’ bagi para mahasiswa asal Garut.
Reporter: Elsa Adila Rahma dan Fitria Nuraini/Suaka
Redaktur: Zidny Ilma/Suaka