Kampusiana

Sosialisasi Jenis KKN dan Perubahan Pendaftaran Sisdamas 2024

Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Aep Kusnawan menjelaskan mengenai jenis KKN Kolaborasi Luar dan Dalam Negeri Mandiri melalui Live dan Reels Instagram, Kamis (16/5/2024). (Foto: Nia Nur Fadillah/Suaka).

 

SUAKAONLINE.COM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) melakukan sosialisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2024 melalui live Instagram, Kamis (16/5/2024). Dalam sosialisasi tersebut membahas mengenai jenis KKN yang ada di UIN SGD Bandung pada tahun 2024. Pada tahun ini, UIN SGD Bandung menambah dua jenis KKN yang bisa dipilih oleh mahasiswa, yaitu KKN Responsif, dan KKN Konversi.

Berbeda dari tahun sebelumnya, UIN SGD Bandung hanya menyediakan enam jenis KKN. Pada tahun ini, KKN diselenggarakan dengan menyiapkan delapan jenis yang bisa dipilih oleh mahasiswa, di antaranya; KKN Kolaborasi Luar Negeri Mandiri, KKN Kolaborasi Dalam Negeri Mandiri, KKN Tematik, KKN Nusantara Moderasi Beragama, KKN Reguler Sisdamas, KKN Terpadu, KKN Responsif, dan KKN Konversi.

Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Aep Kusnawan menjelaskan mengenai jenis KKN Responsif dan Konversi. KKN Responsif merupakan KKN yang diperuntukkan bagi mahasisiwi yang sedang hamil, menyusui, dan sakit. Sedangkan KKN Konversi adalah jenis KKN dengan program dari pihak ketiga tetapi di luar dari mitra dengan LP2M.

“Untuk yang hamil, menyusui atau yang sakit itu silakan pilih KKN Responsif. Kalau punya mitra, punya program dari pihak ketiga yang memiliki muatan pengabdian yang sangat besar dengan kalkulasi waktu kegiatan metodologi seukuran KKN, kalaupun kegiatannya di luar yang diprogramkan oleh LP2M atau oleh UIN Bandung maka bisa menyampaikan proposalnya di hadapan Kaprodi maupun fakultas kemudian disampaikan ke LP2M, akan dipertimbangkan pada jenis KKN Konversi,” jelasnya, Kamis (16/5/2024).

Sama seperti tahun sebelumnya, untuk pendaftaran KKN Tematik serta KKN Kolaborasi Luar Negeri dan Dalam Negeri Mandiri didahulukan dari jenis KKN lainnya. Pendaftaran KKN Tematik dilakukan sejak 29 April 2024, sedangkan untuk KKN Kolaborasi Luar dan Dalam Negeri Mandiri akan dilakukan hari ini (17/5).

“Jadi nanti pendaftaran di tanggal 17-24 Mei itu di khususkan untuk yang kolaboratif dulu. Jadi kawan-kawan yang berminat untuk KKN kolaboratif itu silakan menyiapkan diri untuk  mendaftar melalui aplikasi atau melalui Google Form yang nanti akan dijelaskan lebih lanjut oleh admin,” katanya.

Syarat dan Tempat KKN Kolaborasi Mandiri

Mengenai tempat pelaksanaan, KKN Kolaborasi Luar Negeri Mandiri akan dilaksanakan di Negara Malaysia, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Australia, dan Arab Saudi. Untuk KKN Kolaborasi Dalam Negeri Mandiri dilakukan di Cirebon, Purwokerto, Semarang, Pekalongan, Yogyakarta, Mataram, Kendari, Manado, Pontianak, Lampung, Padang, dan Bukit Tinggi. Aep menyampaikan beberapa syarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk bisa mengikuti dua jenis KKN ini.

Persyaratan tersebut yaitu, izin orang tua, kesiapan finansial, minimal semester 6, serta sehat jasmani dan rohani. Karena kedua jenis KKN ini bersifat mandiri, maka untuk pembiayaan ditanggung oleh mahasiswa. Untuk KKN Kolaborasi Luar Negeri Mandiri, berdasarkan pengalam tahun lalu, Aep mengungkapkan besaran uang yang dibutuhkan untuk KKN di Malaysia dan Thailand sebesar 10-15 juta, Jepang dan Korea Selatan sebesar 20-25 juta, dan Arab Saudi sebesar 30 juta ke atas.

“Kira-kira biaya yang dibutuhkan pada dasarnya pembiayaan itu tiap orang ya, jadi kita LP2M tidak mematok harga berapa kira-kira pembiayaan yang dibutuhkan itu hanya pengalaman dari kakak-kakak yang pernah melakukan KKN terutama di Malaysia dan Jepang. Itu tergantung kepada cara memilih bagaimana pengeluaran di antara teman-teman sendiri karena apa yang saya sampaikan pada dasarnya adalah kisaran dari pengalaman,” ucapnya.

Di samping itu, salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik semester 6, Halimah Tussa’diyah menyambut kegiatan KKN Kolaborasi Luar dan Dalam Negeri Mandiri. Ia mengaku ingin mendaftarkan dirinya pada KKN Kolaborasi Dalam Negeri Mandiri dengan tempat lokasi di Yogya. Karena dirasa banyak yang harus dipersiapkan dirinya, Halimah mengungkapkan untuk informasi terkait KKN tidak diberitahukan secara mendadak dan dilakukan secara luring.

“Semoga informasinya itu tidak terlalu lambat. Semoga untuk sosialisasi lainnya itu tidak secara online gitu, karena kan semester enam ini benar-benar apa ya pingin lebih tahu gitu tentang KKN atau sosialisasi KKN itu secara offline gitu supaya kan nanti kalau kita melakukan kegiatan KKM itu tidak keliru dan enggak hanya sekedar nanya-nanya kepada kakak tingkat sebelumnya yang sudah ngalami gitu,” ungkapnya saat diwawancarai Suaka melalui panggilan telepon WhatsApp, Kamis (16/5/2024).

KKN Reguler dan Rencana Perubahan Sistem Pendaftaran

Dalam pembahasan terkait KKN Reguler Sisdamas, Aep menyebutkan akan ada perubahan dalam sistem perubahan dalam pendaftaran. Hal ini dilakukan lantaran pendaftaran KKN tahun 2023 mengalami berbagai kendala dalam, salah satunya dalam penempatan hasil lokasi KKN mahasiswa yang tidak sesuai dengan tempat yang sudah dipilih saat pendaftaran. Tidak hanya itu, sosialisasi masing-masing jenis KKN pun akan dilakukan secara bertahap.

“Kita buka untuk beberapa jenis KKN. Sekaligus nanti juga untuk yang mengambil KKN reguler itu juga akan diberlakukan pendaftaran bertahap ya, ada tahapan untuk wilayah b atau c itu tidak berbarengan. Mudah-mudahan dengan cara itu bisa mengantisipasi war-nya,” ujarnya.

Lebih lanjut, pendaftaran KKN Reguler Sisdamas dijadwalkan akan dilaksanakan pada 10-20 Juni 2024 berbarengan dengan KKN Terpadu, KKN Responsif, dan KKN Konversi. Tempat kegiatan KKN Reguler Sisdamas pun sudah ditentukan di beberapa titik di daerah Jawa Barat seperti, Subang Selatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Utara, dan Kabupaten Bandung.

“Untuk tempatnya insyaallah tempatnya itu ada di Kabupaten yang hampir sama dengan yang kemarin hanya lokasinya berbeda, yaitu untuk daerah Subang, Subang Selatan, kemudian KBB, KBB itu kalau kemarin KBB Selatan sekarang KBB Utara, kemudian Kabupaten Bandung, kalau Kabupaten Bandung kemarin itu Kabupaten Bandung Selatan, sekarang kabupaten Bandung agak tengahan,” tutupnya.

Reporter: Nia Nur Fadillah/Suaka

Redaktur: Zidny Ilma/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas