SUAKAONLINE.COM, Infografis – Pemilihan Rektor UIN SGD Bandung telah mencapai tahap pelantikan oleh Menteri Agama (Menag). Rosihon Anwar resmi dilantik sebagai Rektor baru UIN SGD Bandung periode 2023-2027 pada Jumat (11/8/2023). Dalam masa peralihan kepemimpinan ini LPM Suaka melakukan riset mengenai pandangan mahasiswa pelaksanaan pemilihan Rektor di UIN SGD Bandung.
Berlangsungnya pemilihan Rektor dilaksanakan berdasarkan mekanisme yang diatur dalam PMA No. 68 Tahun 2015. Namun banyak pertanyaan muncul terkait tidak terdapat keterlibatan mahasiswa dalam implementasi PMA tersebut. Mahasiswa tidak berpartisipasi karena pihak yang dilibatkan hanya mencakup panitia seleksi yang dibentuk oleh Rektor, Senat Universitas, Komite Seleksi (Komsel), dan Menag.
Riset yang Suaka lakukan memperlihatkan bahwa mahasiswa UIN SGD Bandung sebanyak 90 persen menilai penting untuk dilibatkan dalam mekanisme pemilihan rektor. Keterlibatan mahasiswa dalam prosesi pergantian rektor diharapkan menciptakan suatu wadah yang dapat menampung aspirasi dan suara mahasiswa terkait perubahan positif yang dapat dilakukan bagi UIN SGD Bandung ke depannya.
Mayoritas mahasiswa mengharapkan perubahan positif terhadap sektor infrastruktur, sebanyak 41 persen. Berdasarkan 5 sektor utama, sektor infrastruktur menjadi pilihan terbanyak mahasiswa UIN SGD Bandung. Tentunya sektor infrastruktur dipilih bukan tanpa alasan, tetapi menjelaskan tingginya harapan mahasiswa akan hal tersebut. Sedikitnya kami mencatat tiga faktor utama, yaitu kondisi fasilitas publik di antaranya Masjid dan Student Center, fasilitas penunjang kegiatan perkuliahan, serta perbaikan mutu pengelola fasilitas yang ada di kampus.
Lebih lanjut sebanyak 16 persen mahasiswa menyebutkan bahwa kepemimpinan Rektor selanjutnya penting untuk melakukan perbaikan sektor akademik. Permasalahan yang dikeluhkan mahasiswa dalam sektor akademik di antaranya agar kampus dapat menciptakan iklim akademik yang merata di tiap fakultas. Mahasiswa juga menyampaikan perbaikan dalam sektor akademik ini dapat diupayakan melalui peningkatan kualitas kurikulum dan mutu dosen, dimulai sejak proses rekrutmen menjadi tenaga pendidik di kampus.
Sementara itu sebanyak 15 persen mahasiswa menilai bahwa permasalahan biaya kuliah serta pelayanan kemahasiswaan perlu dibenahi Rektor baru. Mahasiswa mengeluhkan lambatnya proses pelayanan kemahasiswaan yang menghambat kepentingan akademik. Kurangnya profesionalitas pihak pelayanan yang perlu ditingkatkan untuk lebih bersikap ramah terhadap mahasiswa. Disisi lain permasalahan biaya kuliah yang dikeluhkan mahasiswa yakni besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) belum sesuai dengan kemampuan finansial.
Beragam permasalahan di tiap sektor mengindikasikan bahwa mahasiswa menginginkan media aspirasi untuk menyampaikan kontribusinya terhadap perubahan positif bagi kampus. Kedepannya diharapkan keseluruhan sektor seperti infrastruktur, akademik, biaya kuliah, pelayanan kemahasiswaan, dan keterbukaan informasi dapat dibenahi. Kepemimpinan Rektor selanjutnya bisa membawa perubahan besar serta sesuai dengan yang didambakan mahasiswa.
Peneliti: Tim Riset, Data & Informasi LPM Suaka