Minimnya kepedulian dan kesadaran penduduk UIN Bandung dan ditambah lagi dengan kurangnya tempat sampah di UIN Bandung menjadi faktor utama berserakannya sampah di kampus ini. dengan titel sebagai kampus Islam seharusnya kesadaran terhadap kebersihan mahasiswa dan penduduk kampus UIN Bandung lebih berlipat karena dalam Islam tentu saja kebersihan menjadi salahsatu yang utama dalam keimanan. Meski tidak seluruh mahasiswa UIN Bandung berperilaku sama buruknya tetapi jika dihitung dengan kasar dengan indikasi banyaknya sampah disetiap sudut kampus tentu terlihat lebih banyak yang membuang sampah sembarangan dibanding yang memiliki kesadaran membuang pada tempatnya.
Masalah sampah bukan hanya di kampus UIN Bandung saja tetapi sudah menjadi masalah umum bagi masyarakat. Kurangnya kesadaran SDM dan juga kurangnya kepedulian yang berkewanangan dalam hal ini dalam menangani dan menanggulangi dirasa sangat kurang. Dalam kasus UIN Bandung tentu saja dengan pertimbangan sebagai lembaga pendidikan tinggi dan ditambah titel agama sudah sepatutnya area kampus menjadi wilayah yang bersih dan nyaman. Jika dibandingkan dengan kampus lain di Kota Bandung saja mungkin akan sangat terasa kumuhnya kampus UIN Bandung.
Masalah sampah ini sudah semakin menghkawatirkan lagi ketika berpengaruh terhadap kualitas mahasiswa UIN Bandung menjadi rendah karena faktor kenyamanan juga mempengaruhi suasana belajar. Mahasiswa sudah seharusnya memiliki kesadaran sendiri dibanding acuh akan hal ini dan hanya menunggu pihak Universitas untuk menangani hal ini. Dengan dilantiknya rektor baru diharap memiliki kepedulian pada masalah sampah ini. Sebelum kampus UIN Bandung lebih buruk lagi menjadi tempat sampah raksasa dan rusak reputasinya sebagai lembaga pendidikan agama negeri.
ABDILLAHHANIFAN
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik/III A
Dakwah dan Komunikasi
UIN SGD Bandung