Oleh Dwi Farah Dilla
Banyak mahasiswa UIN yang dilematis ketika dihadapkan dengan pilihan membuka rekening bank. pilih Konvensional atau syari’ah? Disisi lain pelayanan yang memuaskan jadi pilihan buat bank konvensional tapi bank Syariah pun gak kalah nawarin keselamatan menabung sesuai dengan syari’ah Islam yang jauh dari riba.
Mahasiswa jelas bingung, apalagi tuntutan kampus dalam hal beasiswa menganjurkan mahasiswa menabung di bank, sebut saja bank Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang jelas konvensional.
Contoh yang terjadi di UIN sendiri, terutama mahasiswa Fakultas Syariah, yang sudah tentu memakan mata kuliah tentang ekonomi syari’ah. Yang ironisnya, sebagian dari mereka menabung bukan di bank Syariah melainkan di bank konvensional. Dan hanya sedikit persentasi yang menabung di bank syari’ah. Semua ini bisa dibuktikan dari berbagai hasil penelitian dan fakta dari bank itu sendiri.
Salah satunya adalah Nurul. “Alasan saya nabung di bank BNI dan bank BRI bukan karena keinginan saya, tapi karena tuntutan kampus dan orang tua”. Nurul juga bilang “Bunga di bank konvensional jauh lebih ‘gede’ plus layanannya yang memuaskan para nasabah”.
Pendapat serupa datang dari Mila. “Saya menabung di bank BNI karena orang tua saya juga menabung disana, malah semua keluarga saya juga ikut nabung disana,” ungkap mila. bahkan mila juga menjelaskan “Saya belum pernah mendapatkan masalah dengan bank BNI, selain itu juga pelayanan yang mereka berikan memuaskan.” lanjutnya.
Secara gak langsung fenomena ini sedikit nunjukin indikasi gak menerapnya ilmu yang dipelajari di perkuliahan menjadi sebuah implementasi gaya hidup dalam memilih jasa bank di kalangan mahasiswa.
Beda halnya dengan Nurul dan Mila, Ririn yang juga mahasiswa Fakultas Syariah berkomentar “Wah, rasanya gak pantes kalo di UIN didiriin bank konvensional, ini kan Universitas Islam, harusnya pihak kampus bekerja sama dengan bank syari’ah bukan dengan bank konvensional,” tuturnya bersungut-sungut.
Pada umumnya para mahasiswa UIN tertarik menabung di bank konvensional karena faktor pelayanan yang memuaskan dan tuntutan dari kampus juga orang tua. Hal ini pun diperkuat oleh pengakuan dari pegawai bank BRI, Rini (teller bank BRI) yang mengatakan “Banyak banget mahasiswa yang menabung disini”. ia juga menuturkan alasan kenapa para mahasiswa menabung disana “Ya mereka menabung disini karena kemudahan dan tuntutan kampus, terutama dalam hal beasiswa”.
Sedangkan BMT (Baitul Maal wa Tamwil), bank syari’ah yang didirikan pada tanggal 7 januari 2009, atas kerjasama antara Bank Muamalat Indonesia dengan para dosen Fakultas Syariah yang berlokasi di area kampus, Mendapati hanya sedikit jumlah mahasiswa yang menabung disini.
Menurut Lilis Sulastri salah satu dosen di Fakultas Syariah mengatakan, “Dalam hal riba, bank konvensional memang lebih besar daripada bank Syariah, tapi karena pelayanan mereka yang baik dan akses yang mudah maka banyak mahasiswa yang menabung kesana, walaupun mereka tau tentang sistem perbankan Syariah jauh lebih baik.”
Ia juga menambahkan fakta lain yang terjadi di masyarakat. “masyarakat Indonesia lebih memilih bank konvensional dari pada bank syari’ah. hal ini sangat memprihatinkan untuk masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam.” tambah Lilis di tengah tengah kesibukannya.
Syari’ah ataupun konvensional, itu semua back to person juga tergantung kesadaran masing-masing. Kalo ngerasa memegang konsep syari’ah dengan baik maka implemantasiin dalam kehidupan supaya jadi mahasiswa syari’ah yang syar’i bukan ninggalin prinsip itu dan berpaling ke sistem konvensional yang penuh riba.[]
Tim Liput: Kru SUAKA Fresh