Epaper

Tabloid Suaka Edisi Mei 2015

Tabloid Suaka Edisi Mei 2015

Editorial

Kembalikan Wahyu Memandu Ilmu

Wahyu memandu ilmu, sebuah paradigma keilmuan UIN SGD Bandung yang menginterasikan ilmu agama dengan ilmu pengetahuan. Dirasa tak wajar jika konsep tersebut ditanggalkan bahkan dilupakan oleh sivitas akademika si Kampus Hijau. Faktanya, tak banyak mahasiswa beranggapan bahwa paradigma Wahyu Memandu Ilmu sudah tidak relevan diaplikasikan di kampus ini.

Hal tersebut menimbulkan sebuah pertanyaan mendasar. Akankah paradigma itu dihapuskan? Sebagai gantinya, Adakah konsep yang lebih ideal dan layak dijadikanlandasan? Tentu ini merupakan pekerjaan rumah bagi para “pengoleksi” gelarkeilmuan—terutama profesor dan guru besar—bahwa rumusan konsep keilmuan diperguruan tinggi Islam adalah keniscayaan yang harus segera dirumuskan.

Atas dasar itulah, pembahasan mengenai orientasi pendidikan Wahyu MemanduIlmu yang tidak terealisasi dalam penerapannya perlu jadi sorotan bersama.Selanjutnya, perlu dicarikan solusi terhadap masalah orientasi pendidikan yang terjadisaat ini di kampus UIN SGD Bandung.

Mahasiswa membutuhkan kejelasan terkait paradigma pendidikan seperti apa yangditerapkan oleh si Kampus Hijau. Akan terasa terarah jika sebuah kampus memilikiorientasi yang paten sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan begitu, lulusanlulusanakan merasa mudah ketika terjun ke masyarakat luas.

Membawa identitas Islam sangatlah berat bagi sebagian mahasiswa. Maka dari itu,kampus haruslah berperan aktif dalam merealisasikan pendidikan berbasis Islamguna menjadikan mahasiswa yang paham akan nilai-nilai keislaman.

Jika memang ingin mempertahankan paradigma tersebut, para pemangkukebijakan haruslah konsisten dan saling mendukung. Alasannya tiada lain gunamencapai pendidikan yang bermutu tinggi dan kampus yang unggul di segala lini. [Redaksi]

 

 

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas