Infografik

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tentang Virus Zika

oleh Ricky Priangga Subastiyan

layout : SUAKA / Ricky Priangga Subastiyan

Virus Zika merupakan virus jenis Flavivirus yang penyebarannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti untuk daerah tropis, Aedes Africanus di Afrika, dan Aedes Albopictus di beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang hidup di siang hari dan hidup di dalam maupun luar ruangan.

Misalnya, di Brazil sudah ada 4000 bayi yang lahir mengalami microcephaly, pertama kali virus ini menyebar pada 2014, sementara di Kolombia tercatat 560 kasus yang menyerang wanita hamil pada 2007. Virus Zika pertama ditemukan pada monyet yang hidup di Afrika Tengah pada 1940 yang kemudian menulari manusia pada 1954 di Nigeria.

  • Virus Zika dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan.
  • Janin yang terkena virus Zika rentan mengalami microcephaly (pengecilan tengkorak kepala dan penciutan otak) ketika dilahirkan.
  • Gejala infeksi virus Zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, dan terjadi peradangan konjungtiva.
  • Pada kondisi tubuh yang baik, orang terinfeksi virus Zika dapat disembuhkan dalam tempo 7-12 hari.
  • Negara yang melaporkan keberadaan virus Zika yakni Barbados, Bolivia, Brasil, Cap Verde, Colombia, Dominican Republic, Ecuador, El Salvador, French Guilana, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Mexico, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Venezuela, dan Yap.

Tim Riset Litbang LPM Suaka melakukan jajak pendapat kepada mahasiswa UIN SGD Bandung mengenai pengetahuan virus Zika, dengan jumlah responden sebanyak 160 orang.

Hasil yang didapatkan dari penyebaran angket tersebut kurang dari setengah responden menjawab mengetahui tentang virus zika. Kemudian sebanyak 46,86% responden mengetahui tentang virus Zika dari Televisi. 58,1% responden menjawab menganggap virus Zika sama dengan demam berdarah, dan 33,71 % responden menjawab tahu penyebab dari virus Zika adalah nyamuk Aedes Aegypti.

Dari sajian hasil riset di atas, menunjukan bahwa banyak mahasiswa UIN SGD Bandung belum mengetahui mengenai virus Zika yang sedang marak. Namun dari segi informasi, mahasiswa UIN mengetahui tentang penyebaran virus Zika lewat Televisi.

Yang harus dilakukan jika terkena virus Zika

  • Istirahat cukup.
  • Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi.
  • Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri.
  • Jangan mengonsumsi aspirin atau obat-obatan Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID).
  • Segera lakukan pengobatan.

 

Sumber: Litbang LPM Suaka, ecdc.europa.eu, www.statnews.com, www.depkes.go.id, dan berbagai sumber lainnya

1 Comment

1 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas