Dok. Suaka
SUAKAONLINE.COM, Jatinangor – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melalui Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Jawa Barat (Bappeda) Deni Juanda meminta kepada semua perguruan tinggi di Jawa Barat untuk berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Hal itu dilakukan karena kontribusi dari perguruan tinggi sangat dibutuhkan oleh pemerintah.
“Saat ini kampus sudah harus sudah mengarahkan lulusannya untuk menjadi solusi problematika pembangunan Jawa Barat,” katanya di Kampus Universitas Padjadjaran dalam acara Konferensi Pembangunan Jawa Barat, Kamis (17/9/2015)
Deni mengatakan, minimal 30 persen lulusan universitas di Jawa Barat harus menjadi solusi atas kendala-kendala pembangunan saat ini. Selain itu perguruan tinggi juga harus ikut aktif dalam kegiatan KKN Tematik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kampus juga mesti aktif dalam kolaborasi riset dengan perguruan-perguruan tinggi terkemuka yang ada di Indonesia. Nantinya bisa menghasilkan suatu hal yang postif,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, perguruan tinggi harus berpartisipasi dengan inovasi daerah. Seperti yang akan dilakukan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang akan membuat Bandung Teknopolis. “Jadi mahasiswa jangan hanya mengkritik, juga harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan,” ucapnya.
Selain itu, Deni juga meminta kepada setiap kampus untuk meningkatkan daya tamping mahasiswa sebanyak 25 persen setiap penerimaan mahasiswa baru. Menurutnya hal itu penting untuk memberikan kesempatan dan meningkatkan sumber daya manusia sendiri.
Dikatakannya, saat ini, di Bandung sendiri sudah ada ratusan perguruan tinggi yang bisa dijadikan kesempatan untuk percepatan pembangunan daerah. “Itu harus dimanfaatkan,” katanya.
Adapun untuk lulusan setiap perguruan tingggi nantinya, tambah Deni, kampus harus mencetak lulusan yang terlatik di dalam kewirausahaan. “Itu sebagai langkah untuk persaingan kerja juga, nanti mereka bisa menciptakan lapangan kerja sendiri,” ujarnya.
Reporter : Adi Permana
Redaktur : Robby Darmawan
