Kampusiana

UIN Bandung Apresiasi 27 Produk Hasil KKN


Ketua LP2M, Warek I, Kepala Pusat Bisnis, Kepala LPM foto bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), mahasiswa, dan produk usai kegiatan Tindak Lanjut Produk Hasil Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (KKN SISDAMAS) dengan Pusat Pengembangan Bisnis di Aula Gedung Rektorat, O. Djauharuddin, Selasa (10/09/2019). Awla Rajul/ SUAKA

SUAKAONLINE.COM – UIN SGD Bandung melakukan kegiatan Tindak Lanjut Produk Hasil Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (KKN SISDAMAS) dengan Pusat Pengembangan Bisnis di Aula Gedung Rektorat, O. Djauharuddin, Selasa (10/09/2019). Pada kegiatan tersebut hadir Wakil Rektor I, Ketua Lembaga Penilitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Kepala LPM, Kepala Pusat Bisnis, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan perwakilan dari 27 kelompok KKN. 

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Rosihon Anwar menyampaikan amanah dari rektor yang tidak bisa berhadir. Rosihon manyampaikan bahwa Rektor memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada ketua LP2M yang telah menyelanggarakan KKN tahun ini dengan sukses. Apresiasi juga diberikan kepada DPL dan tentunya kepada kelompok-kelompok mahasiswa yang sudah menghasilkan produk. 

“Saya ingin menyampaikan satu kata, kagum ya. Tapi yang jelas ini adalah sesuatu banget bagi kita. Tentu tidak mungkin kita rebranding semua, ada satu atau berapa lah yang memungkinkan. Tapi saya kira, setelah ini tidak boleh produk-produk itu menjadi berhenti, tetap anda bisa kembangkan. Sebab itu nanti udah selesai dari kuliah, lanjut fokus mengurus pada produk-produk itu, sekaligus anda diem di desa itu.” Ujarnya ketika menutup acara. 

Ada 27 kelompok KKN mahasiswa yang hadir bersama dengan produk-produknya. Produk-produk yang dihasilkan juga beragam, seperti bahan bakar dari limbah plastik, kerupuk susu dari susu basi, produk pakan ayam, ikan, dan manusia dari larva, olahan berbahan salak, bio pestisida, bakso berbahan dasar jamur dan produk-produk lain yang berbahan dasar bersumber dari desa tempat mereka melakukan KKN.

Kepala Pusat Bisnis, Aam Abdillah mengatakan akan menyediakan tempat untuk memamerkan produk-produk yang sudah dihasilkan oleh mahasiswa KKN. Ia mengaku saat ini pusat bisnis baru memiliki tiga outlet dengan kapasitas yang sedikit. “Mungkin nanti Warek 1 mengatakan bahwa kita harus punya ruang display dari semua produk yang dihasilkan oleh mahasiswa. Kapan lagi kita menghargai produk itu, produk kita sendiri, dan kapan lagi kita harus branding produk,” tambahnya. 

Aam juga mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan pasar, melihat pengembangan, dan menyediakan teknologi. “Market paling, ya. Saya coba buka market. Mungkin nanti juga kita coba liat pengembangan dari salah satu produk yang kita anggap memiliki pasar besar. Kita sediakan teknologinya, kan itu juga perlu waktu, perlu tempat. Agar dia betul-betul higienis, biar dianggap produk yang terpelihara, terawat lah. Bersih, terjaga, yang mencapai standar patut dianggap sebagai produk yang aman dari bakteri. Paling seperti itu.” ungkapnya ketika ditemui setelah sesi foto bersama. 

Untuk pengakuan terhadap produk, Aam mengatakan bahwa hal tersebut harus disepakati terlebih dahulu. Karena produk merupakan hasil penemuan mahasiswa. Salah seorang mahasiswa KKN dari desa Cibeureum Kulon, kecamatan Cimalaka, Jaeni Hamsyah, mengatakan bahwa kelompoknya menghasilkan empat produk yang berbahan dasar dari kemiri. Dengan produknya Tammiri (Tampomas Kemiri), Tampomade (Tampomas Pomade), Tampora (Tampomas Obat Herbal), dan Tampakan (Tampomas Pakan Unggas, Ternak, dan Ikan). “Ini adalah inovasi dari mahasiswa untuk membangun ekonomi kreatif di masyarakat Cibeuruem Kulon khususnya,” tambahnya ketika ditemui usai acara. 

Jaeni mengaku produknya sudah terdaftar di Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Sumedang. “Kebetulan, Alhamdulillah, produk kami sudah masuk ke Diskoperindag, tinggal nunggu uji lab. Setelah uji lab ada dua kemungkinan, apa ini (red-produk) diambil sama pemerintah Kabupaten Sumedang atau diambil oleh pihak Uin untuk hak ciptanya. Nanti kita lihat saja setelah kegiatan ini mungkin akan diumumkan untuk produk yang akan ditindak lanjuti. Sementara kesempatan kita terbuka besar, apalagi Diskoperindag selaku pemerintah kabupaten Sumendang akan memfasilitasi untuk pemasaran dan lain-lain.” Tutup mahasiswa jurusan Ilmu Hukum ini. 

Reporter: Awla Rajul/Suaka

Redaktur: Harisul Amal

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas