SUAKAONLINE.COM – UIN SGD Bandung kembali mengadakan Ujian Mandiri berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) yang dilaksanakan di Laboratorium Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Kampus 1 UIN SGD Bandung, Senin (22/7/2024). Terdapat 6.576 total peserta yang mengikuti ujian mandiri CBT tahun ini.
Ujian mandiri CBT dilaksanakan dalam kurun waktu delapan hari, yakni dari tanggal 17 Juli hingga 24 Juli 2024. Pelaksanaan CBT menggunakan enam belas ruangan di gedung LP2M dengan masing-masing ruangan terdapat dua puluh peserta. Pelaksanaan dibagi menjadi tiga sesi setiap harinya, sesi pertama pukul 07.30-10.00, sesi kedua pukul 10.00-12.00 dan sesi ketiga pukul 13.00-15.00.
Pelaksanaan ujian mandiri CBT tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya mengikuti soal yang sama dengan UMPTKIN, sedangkan untuk materi ujian CBT tahun ini meliputi; Penalaran Matematika, Penalaran Akademik, Literasi Keislaman di antaranya, Aqidah Akhlak, Fiqh, Qur’an Hadits, Sejarah Peradaban Islam dan Baca Tulis Al-Qur’an. Literasi membaca di antaranya, Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.
Dari total sembilan ribu peserta yang mendaftar CBT, terdapat sekitar tiga ribu peserta yang tidak mengikuti ujian CBT. Kepala Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Muhammad Erihadiana menanggapi, “Dari total peserta yang ikut ujian 10% yang ga hadir, itu sudah biasa di Nasional pun seperti itu, biasanya sudah diterima di perguruan tinggi lain atau membatalkan keikutsertaannya,” ujarnya, Senin (22/7/2024)
Eri juga menambahkan terdapat sebelas peserta penyandang disabilitas yang mengikuti ujian CBT. “sebelas disabilitas itu ada macam-macam, ada tunarungu, tunanetra, difabel mental, dan ada yang tuna daksa. Mereka pakai pendamping, bisa dari kita (kampus) disiapkan atau mereka bawa pendamping sendiri,” lanjutnya.
Selama ujian mandiri CBT berlangsung baik kepala PMB maupun peserta PMB, keduanya sama-sama mengatakan bahwa ujian berlangsung dengan baik., Eri mengatakan masalah yang ada selama CBT dapat tertangani, “Enggak terlalu sulit, paling misalnya siswa tiba-tiba ke klik selesai, Paling nge-lag sebentar, masih ada kendala lain seperti yang sudah-sudah. Tapi dapat langsung ada solusi,”
Peserta disabilitas ujian mandiri CBT, Rosmiati mengatakan bahwa ia telah mengikuti tiga kali tes di UIN SGD SGD Bandung, yang pertama ialah ujian mandiri di tahun lalu, kedua dan ketiga ialah UMPTKIN dan ujian mandiri di tahun sekarang. Setelah dua kali tidak lolos dia pun mencoba lagi dengan mangambil jurusan Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dan Bimbingan Konseling Islam dari Fakultas Adab dan Humaniora.
Setelah ujian berlangsung, Rosmiati pun mengungkapkan harapannya untuk bisa lolos dan diterima sebagai mahasiswa di UIN SGD SGD Bandung tahun 2024 ini “Untuk pesan aku mau bisa lolos. Harapan, semoga lolos, pengen lolos. Mau di antara tiga itu pun nggak apa-apa Misalkan nggak nomor satu nih juga gapapa,” lanjutnya.
Reporter: Sri Wahyuni dan Mujahidah Aqilah/Magang
Redaktur: Zidny Ilma/Suaka