[Suakaonline]-Bertempat di Hotel Golden Flower Jl. Asia Afrika Bandung, Dewan Pers mengadakan Workshop Jurnalistik Mahasiswa, Senin (11/06) yang dihadiri 27 mahasiswa berasal dari perwakilan pers kampus se-Bandung.
Workshop tersebut menghadirkan pembicara Bagir Manan selaku ketua dewan pers sekaligus wartawan senior Tempo, Maria Hartiningsih wartawan senior Kompas, dan Wina Armda Sukardi selaku Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers .
Dalam penyampaian materinya, Bagir Manan menjelaskan terkait independensi dan kode etik jurnalistik yang merupakan mahkota dan harus dijaga sebaik mungkin oleh para jurnalis. Bagir berpesan bahwa kehidupan intelektual akan berkembang jika para akademisinya giat mencari dan mengembangkan diri.
Sama dengan Bagir, Wina Armada Sukardi juga mengingatkan kembali terkait kode etik jurnalistik dimana yang menjadi pengontrol haruslah dipatuhi wartawan. Karena semestinya, kode etik tumbuh dalam kesadaran setiap diri wartawan. Ia juga menyampaikan bahwa pers adalah milik masyarakat. “Kemerdekaan pers bukanlah milik wartawan, melainkan milik masyarakat (pro-publik),” ujar Wina.
Sedangkan Maria Hartiningsih lebih berbagi tentang pengalaman dia selama berada di dunia kewartawanan yang sudah dijalaninya puluhan tahun. Lewat pengalamannya itu, ia menyimpulkan bahwa media harus berpihak kepada masyarakat. Ia pun menambahkan bahwa sebagai jurnalis kita tidak boleh berhenti belajar. “Jurnalistik itu never ending training,” katanya.
Workshop yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB tersebut, berakhir pada pukul 17.30 WIB.[]Alin, Iqbal/Suaka
