Kampusiana

SAA Gelar Sosialisasi dengan Bedah Film Bid’ah Cinta

Talkshow Bedah Film Bid’ah Cinta dan sosialisasi Jurusan Studi Agama-Agama, Dari kiri Yogha Pratama, Dimas Aditya, Ben Sohib (penulis), Nurman Hakim (Sutradara) hadir sebagai narasumber. Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Studi Agama-Agama yang bekerjasama dengan Kaninga Picture, di  Aula Abdjan Soelaeman, UIN SGD Bandung, Selasa (28/2/2017). (Indah Rahmawati/ Magang).

SUAKAONLINE.COM – Studi Agama Agama (SAA) menggelar talkshow Film Bid’ah Cinta yang diperankan oleh Dimas Aditya dan Yoga Pratama, di Aula Abdjan Soelaeman, Selasa (28/2/2017). Kegiatan ini merupakan serangkaian acara dari sosialisasi perubahan nama Jurusan Perbandingan Agama (PA) menjadi Studi Agama Agama (SAA), diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan popularitas SAA kedepannya.

Ketika cinta sebagai anugerah Tuhan dihadapkan pada Bid’ah yang merupakan sebuah pertentangan karena perbedaan paham dan aliran. Disinilah peran Dimas Aditya (Kamal) yang mencintai Ayushita (Halida), namun harus berhadapan dengan Yoga Pratama (Zaki) yang merupakan kakak Halida. Satu agama tetapi berbeda perspektif, seperti yang disampaikan pemeran Kamal saat talk show berlangsung.

Film yang bermula dari cerita pendek tradisi betawi ini, mengisahkan seorang laki-laki yang jatuh cinta pada perempuan yang berbeda aliran. Film dengan tema keberagamaan ini memotret fenomena yang terjadi di masyarakat. Mengingat banyaknya aliran dalam Islam seperti moderat, puritan atau murni, dan tradisional. “Film ini membawa satu pesan untuk bisa mengelola perbedaan,” ujar Penulis Skenario, Ben Shohib.

Perbedaan dan keberagaman adalah fenomena yang menarik. Akan seperti apa dinamika kehidupan beragama ke depannya, terjadinya intoleransi beragama, membuat Nurman Hakim selaku sutradara membawa film ini untuk mengubah cara pandang masyarakat melalui entertainment. Berbeda dengan jurusan SAA yang mengubah cara pandang masyarakat melalui pendidikan. Karena perbedaan akan selalu ada, bukan hanya dalam Islam tetapi dalam agama lain pun tetap ada. Disinilah fungsi Pendidikan dan Film untuk meredam perbedaan pandangan.

Menurut Sekretaris Jurusan SAA, Roro Sri Rejeki Waluyajati, Film ini adalah contoh konkrit dari Ilmu Perbandingan Agama. “Film dan jurusan ini seakan memiliki chemistry, Ilmu Perbandingan Agama itu penting bagi masyarakat, melihat konflik yang terjadi dalam film, bahwa masyarakat butuh ilmu ini untuk mengatasi konflik beragama yang terjadi,” ujarnya.

Acara yang dipersiapkan dalam 2 minggu ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswi UIN SGD Bandung. Tetapi juga dihadiri oleh siswa-siswi SMK Mekar Jati Cileunyi. Ditengah acara dilengkapi dengan sesi tanya-jawab, yang disambut antusias oleh para audience. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul dan pemberian doorprize kepada tiga penanya terbaik.

 

Reporter : Indah Rahmawati/ Magang

Redaktur : Hasna Salma

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas