SUAKAONLINE.COM – Pengenalan Budaya Akademik (PBAK) telah rampung pada bulan Agustus lalu, agenda dilanjutkan dengan pengenalan yang dilakukan oleh masing – masing Fakultas. Seperti rangkaian acara Mapping (Masa Pengenalan dan Pendampingan) yang dikhususkan bagi mahasiswa baru (Maba) Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek). Acara tahunan dari Dema-F Saintek ini diharapkan mampu menjadi proses adaptasi bagi Maba untuk mengenal kultur yang ada di Fakultas Saintek UIN SGD Bandung.
Adapun tiga rangkaian acara Mapping adalah pembukaan, mentoring dan penutupan. Acara pembukaan Mapping telah dilaksanakan pada Pengenalan Budaya Akademi (PBAK), dilanjutkan dengan acara mentoring yang diadakan selama bulan September. Setiap Maba akan terbagi ke dalam beberapa kelompok dan memiliki satu mentor yang akan menjelaskan pengenalan mengenai Fakultas, kemahasiswaan, administrasi perkuliahan dan organisasi. Terakhir adalah penutupan yaitu acara puncak Mapping Pengenalan Budaya Akadamik Fakultas Saintek yang diadakan pada Kamis, (21/9/2017) di gedung Anwar Musadad UIN SGD Bandung.
Acara penutupan Mapping dimulai dari pukul 08.00, diselangi oleh berbagai agenda menarik untuk Maba seperti pembukaan oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama Fakultas Sains dan Teknologi, Asep Supriadin. Selanjutnya pengenalan organisasi intra seperti Dema–F dan berbagai Badan Semi Otonom (BSO) dan Komunitas yang ada di Saintek. Terakhir acara hiburan dari band Reggae terkenal Dyho Haw yang menghibur Maba dan Mahasiswa lainnya.
Faijrian Fatan Abdilah Mahasiswa baru mengaku sangat antusias dengan acara Mapping walaupun dipungut biaya 100 ribu, ia tidak merasa keberatan karena fasilitas yang diberikan cukup sebanding seperti baju Maping, batik, sertifikat, keripik dan tiket untuk menonton konser Dyho Haw. “Acara Maping kali ini seru sekali, tetapi terlihat begitu kaku dan formal. Seneng sih bisa lebih tau tentang Dema, juga punya temen – temen baru di berbagai jurusan,” sahut Maba Jurusan Teknik Informatika.
Walaupun konsep acara Mapping tak berbeda jauh dari tahun kemarin, namun saat ini ketua Dema-F Saintek Oki Reval Abdulah lebih meningkatkan nilai–nilai Budaya. Seperti program Rematik (Rebo Make Batik) dimana seluruh Maba akan diberikan seragam baju batik yang harus mereka kenakan disetiap hari Rabu.”Sebenarnya membantu program Pemerintah juga, jadi berinisiatif untuk membuat batik yang seragam bagi Maba Saintek,” tuturnya.
Selain itu, adanya program pelatihan dan tes Toefel gratis yang bisa diikuti oleh seluruh Maba Saintek menjadi program utama di bulan Oktober nanti. “Semoga setelah mengikuti Masa Pendamping, proses adaptasi Maba jauh lebih mudah. Hubungan antara Maba dengan pementor diharapkan dapat terjalin baik sehingga Maba bisa menemukan keluarga baru di Fakultas Saintek,” tutup Oki Reval Abdulah.
Reporter : Ulfah Choirun Nisa
Redaktur : Dadan M. Ridwan