SUAKAONLINE.COM — Koperasi Mahasiswa (Kopma) mengeluhkan sistem koordinasi dari pihak Koperasi UIN SGD Bandung. Pasalnya, Kopma mengaku merasa kaget akan rencana mengenai pembangunan UIN Mart. “Itulah masalahnya, selalu tidak adanya koordinasi,” ungkap ketua Kopma, Dodi Rusli pada Suaka, Rabu (26/2).
Menurutnya, rencana pembangunan UIN Mart membuat persoalan baru pada Kopma. Pasalnya, UIN Mart akan dibangun di lantai dua gedung Koperasi UIN SGD Bandung, yang mana awalnya pada lantai tiga akan dibangun semacam retail (eceran) oleh Kopma. “Harusnya ada singkronisasi, kalau berbentuk market dalam satu tempat, ya tidak bisa. Dan yang kami herankan mengapa tidak adanya koordinasi? Saya aja baru tahu ada rencana itu,” ungkapnya.
Selain itu, Kopma merasa selalu tidak dilibatkan dalam perencanaan-perencanaan. Seperti adanya Koperasi UIN dan bahkan gedung Kopma yang dialihfungsikan menjadi gedung Koperasi UIN, hal itu tidak adanya koordinasi ataupun sosialisasi terlebih dahulu.
“Saya aja baru tahu, dari adanya spanduk yang sudah terpasang di depan gedung itu. Sebelumnya tidak ada koordinasi dengan kami,” ujarnya. Ia juga merasa kurang adanya kerjasama atau hubungan yang baik antara Kopma dan Koperasi UIN.
Dodi berharap, segera diadakannya audiensi dan ia menyatakan bahwa akan memperjuangkan terlebih dahulu konsepnya mengenai retail tersebut. “Meskipun nanti pada ujungnya kalah, kami dan anggota Kopma akan bermusyawarah lagi membuat konsep lain. Kelemahan kami pastinya di soal permodalan yang kecil dibanding koperasi UIN,” jelasnya.
Selain itu, Ketua Pengawas Kopma, Salman Alfarisi menyatakan, seharusnya adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antara keduanya. “Saya ingin untuk melakukan audiensi itu kami yang diundang oleh pihak universitas, bukan selalu kami yang mengejar-ngejar ke mereka,” ungkapnya di Sekretariat Kopma, Selasa (25/2).
Reporter : Fitri Andani/Magang
Redaktur : Adi Permana