SUAKAONLINE.COM – Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (DEMA-FAH) berkolaborasi bersama penyair kondang yakni Yudhistira, Massardi, dkk. menggelar acara “Safari Sastra 7 Kampus” yang bertempat di Aula Fakultas Adab dan Humaniora, UIN SGD Bandung, pada Selasa (7/6/2022). Bertemakan Mengompori Nyali Literasi, acara tersebut menampilkan pembacaan dan musikalisasi puisi.
Selain diisi oleh dua penyair kondang yakni Yudhistira dan Acep, acara Safari Sastra ini turut pula dimeriahkan oleh beberapa penyair lain seperti Siska, Massardi, Eki, Rheva, dan Nizar. Tidak luput pihak fakultas juga menampilkan seorang dosen Sastra Inggris, Irman Nurhapitudin yang membacakan sebuah puisi tiga bahasa, Inggris, Indonesia dan Sunda. Beserta pembacaan puisi dari perwakilan Selasastra yakni Muiz Mahdi.
“Ini merupakan rangkaian safari kedua yang kami lakukan. Yang pertama bulan Maret lalu, 3 bulan yang lalu. Di jawa tengah 6 kota: Tegal, Semarang, Jogja, dan Solo. Menemui teman teman seniman muda dan tua di kota-kota itu isinya sama dengan hari ini, yakni mengompori nyali literasi,” tutur Yudhistira pada prolog acara, Selasa (7/6/2022).
Terlepas dari penampilan karyanya yang unik, Yudhistira menekankan bahwa tema acara ini adalah rasa kesalnya terhadap keadaan masyarakat Indonesia yang minim minat literasi. “Saya berpikir anak-anak muda lebih membutuhkan untuk membangun umat-umat literasi. Para mahasiswa adalah segmen yang memang paling cepat menggerakan semangat generasi baru karena di tangan mahasiswa inilah masa depan bangsa kita,” lanjutnya.
Selanjutnya penyair asal Tasikmalaya, Acep Zamzam Noor juga memaparkan maksud dari terselenggaranya Safari Sastra ini tidak lain untuk membangkitkan minat literasi masyarakat, khususnya mahasiswa. “Iya, itu kami mengambil judul ‘Mengompori Nyali Literasi’ untuk membuat bahwa baik di komunitas maupun di kampus itu jadi bergairah menulis, jadi terpacu menulis,” ujarnya saat ditemui pasca acara, Selasa (7/6/2022).
Acara Safari Sastra ini merupakan bentuk kolaborasi dengan DEMA-FAH. ketua DEMA FAH, Hikam menjelaskan bahwa Acep Zamzam sudah sering mengunjungi UIN Bandung. “Jadi kebetulan emang itu ada permintaan dari Pak Yudis sama Pak Acep Zamzam, mereka bilang ke kita, gimana kalau misalnya kita ada kolaborasi. Karena sebelum-sebelumnya pun, Pak Acep sudah sering ke sini dan memang kenalan saya juga,” ujarnya.
Di sela acara, mahasiswa Sastra Inggris semester 4, Fadhila mengaku mendapatkan banyak ilmu terkait pembacaan puisi. “Pak Yudistira dan Pak Acep Zamzam Noor, keduanya memiliki karakteristik membaca yang berbeda dan sangat menarik. Perbedaannya mungkin kalau Pak Zamzam lebih ke koreksi politik kayak gitu, sedangkan Pak Yudhistira itu tidak, ia tidak lewat akademisi jadi langsung terjun ke sastranya,” pungkasnya.
Di Akhir wawancara, Hikam juga menaruh harapan besar untuk minat literasi mahasiswa kedepannya. “Semoga mereka bisa benar-benar terbakar semangatnya untuk mengembangkan minat dari segi literasi, terkhusus sastra dan bahasa. Jadi jangan sampai Fakultas Adab, fakultas sastra itu justru malah terbalik, tidak ada sama sekali perbincangan mengenai sastranya. Dan semoga memang anak-anak bisa benar-benar mengembangkan itu,” tutupnya.
Reporter : Anisa Hanifah & Aurora Rafi N/Magang
Redaktur : Fitri Nur Hidayah/Suaka