Kampusiana

Seminar Islam, Ekologi dan Perempuan pada Festival Ramadan 2023

Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan Festival Ramadhan di Gedung Abdjan Soelaiman, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Kota Bandung, Senin (10/4/2023). Pembukaan Festival Ramadhan ini langsung dibuka oleh Wakil Rektor III, Ahmad Fathonih. (Foto: Ghina Aulia Koesdiyanti/Magang). 

SUAKAONLINE.COM – Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) UIN SGD Bandung menyelenggarakan seminar bertajuk ‘Islam, Ekologi dan Perempuan’ dalam festival Ramadan 2023 di Gedung Abdjan Soelaeman, Kampus 1 UIN Bandung, Senin (10/4/2023). Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan festival Ramadan 2023 dan Dies Natalis UIN Bandung ke-55.

Seminar tersebut dilaksanakan setelah pembukaan festival Ramadan dan santunan anak yatim dari Sinergi Fondation. Adapun festival Ramadan kali ini mengusung tema ‘’Menebar Sprit Ramadhan Menuju Insan Istiqomah, Berperadaban, serta Mengimplementasikan Nilai-Nilai Islami Dalam Kehidupan’.

Kemudian, seminar offline pertama di bulan Ramadan yang membahas seputar Islam yang berkaitan dengan perempuan dan lingkungan ini, menghadirkan narasumber dari ketua dewan nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) periode 2012 – 2015 dan ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat, Dadang Sudardja.

Dalam seminar, Dadang menyampaikan bahwa fitrah yang diberikan kepada manusia untuk menjaga dan mengasihi juga berlaku kepada halnya lingkungan. Menurutnya, negara yang diciptakan kala Tuhan tersenyum telah menangis melihat kondisi ekologi di Indonesia. Indonesia telah banyak kehilangan Sumber Daya Alam (SDA), kawasan hutan dan perubahan yang ekstrem.

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika krisis ekologi terjadi akibat dari kinerja birokrasi sebagai pihak pengelola. “Sebenarnya ekologi menjadi krisis yaitu dimulai dari birokrasinya yang kurang dalam pengalokasian daerah. Serta masyarakatnya sendiri menyepelekan hal yang seharusnya dilaksanakan, seperti membuang sampah ke tempatnya saja. Itu sangatlah susah,” ujar Dadang, Senin (10/4/2023).

Lalu, dalam pandangan Dadang tentang lingkungan dengan Islam dan perempuan, mengatakan perlunya kesiapan dengan tujuan ilahi dan kehadiran sistem baru, eko-feminisme. “Jika, kita mau berkolaborasi dengan dunia, maka dari diri kita tentu harus siap untuk Tuhan. Banyak dari kaum wanita yang tergolong tertindas sehingga membuat sistem baru yang dikenal sebagai eko-feminism,” katanya.

Seminar yang merupakan salah satu perayaan Dies Natalis UIN ke-55 menjadi momen yang berbarengan dengan bulan Ramadan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) DEMA-U, Tiana Nur Azizah saat diwawancarai Suaka. “Pada tanggal 8 April sebagai Dies Natalis UIN bertepatan di bulan Ramadan, makanya DEMA-U menyelenggarakan secara langsung dengan kegiatan festival Ramadan tahun 2023,” ungkapnya.

Di samping itu, ketua pelaksana festival Ramadan 2023, Shina Nureni Nazilah mengatakan kalau seminar ini adalah rangkaian kegiatan awal di hari pertama festival Ramadan 2023. Terlepas dari seminar tersebut, Shina mendapati kendala menyelenggarakan acara festival Ramadan kali ini dengan waktu yang terlalu singkat dan berdampak pada dana kegiatan.

“Kita mepet dari acara kemarin tentang moderasi beragama itu ya sekitar 3 mingguan. kegiatan ini pula memiliki hambatan yang dimulai dari sponsorship serta persiapan dari panitia dan lain hal sebagainya. Salah satu sponsor yang akhirnya bekerja sama dalam acara yang diselenggarakan ini yaitu Sinergi Foundation dan Mc Donalds,” jelasnya.

Reporter : Ghina Aulia Koesdiyanti/Magang

Redaktur: Mohamad Akmal Albari/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas