SUAKAONLINE.COM – Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) menobatkan dua pemenang lomba tahfidz Quran sebagai duta tahfidz UIN SGD Bandung, di Aula Abjan Soelaeman, Kamis (13/4/2023). Penobatan tersebut merupakan rangkaian acara dari kegiatan Festival Ramadhan dan Dies Natalis UIN SGD Bandung ke-55.
Sebelum penobatan gelar tahfidz, DEMA-U menggelar lomba tahfidz yang diikuti oleh 20 peserta dari berbagai fakultas di UIN SGD Bandung pada tanggal 11 April lalu. Duta tahfidz tersebut diraih oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) semester dua, Muhammad Abdul Aziz, dan mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) semester enam, Khoirunnisa.
Ketua pelaksana Festival Ramadhan dan Dies Natalis UIN SGD Bandung Ke-55, Shina Nureni Nazilah menyebutkan bahwa kedua duta tahfidz tersebut merupakan duta tahfidz pertama di UIN SGD Bandung. “Baru tahun sekarang ada duta tahfidz, kan di UIN Bandung tuh sudah ada duta-duta yang lainnya, ini kampus agama tapi duta tahfidznya belum ada. Oleh karena itu, kegiatan ini untuk melahirkan duta tahfidz tersebut,” jelasnya. Kamis (13/4/2023).
Di sisi lain, Warek III, Ahmad Fatonih menyampaikan pesan agar para duta tahfidz ini bisa mencerminkan duta tahfidz UIN SGD Bandung dan bisa menjalankan semua tugasnya dengan amanah. “Saya berharap, duta tahfidz ini betul-betul merepresentasikan mahasiswa kampus kita, dan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik,” ucapnya.
Ahmad Fathonih juga mengungkapkan bahwa duta tahfidz bukan hanya sekadar gelar atau status duta saja, tapi duta tahfidz memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menghidupkan kampus UIN Bandung. “Duta tahfidz ini untuk menghidupkan Quran di kampus kita, duta bukan hanya status saja, tapi mereka punya tugas punya beban yang harus dilaksanakan setahun kemudian,” ungkapnya.
Salah satu pemenang duta tahfidz, Khoerunnisa menyebutkan untuk kerja dari duta tahfidz akan dibicarakan langsung dengan pihak DEMA. “Insyaallah mungkin nanti bisa dibicarakan sama DEMA, nanti tugasnya aku ngapain gitu nanti sama teman-teman DEMA kita terjun ke kampus,” ucapnya.
Selain itu, duta tahfidz yang akrab dipanggil Nisa membagikan tips agar mudah menghafal Quran. Menutunya harus rajin menghafal dan mengamalkannya pada salat lima waktu. “Pertama dengerin murotal dulu terus mulai dibaca ayat yang mau dihafal. Terus kayak bisa 40 kali tuh dilihat baca terus nanti pas mau diapalin insyallah agak mudah diingat,” jelasnya.
Nisa juga berharap setelah adanya duta tahfidz ini, mahasiswa UIN SGD Bandung bisa lebih dekat dan cinta dengan Alquran serta dapat menghidupkan masjid. “Harapannya, teman-teman mahasiswa itu enggak asing dengan Quran. Jadi sebelum pembelajaran dimulai harus berinteraksi dengan Quran dulu, harus dekat sama Alquran harus mencintai Alquran harus rajin salat juga ke masjid. Intinya harus menghidupkan Islam di kampus Islam,” tutupnya.
Reporter : Nia Nur Fadillah/Magang
Redaktur : Yopi Muharam