SUAKAONLINE.COM — Identiknya kecemburuan berakhir dengan sesuatu yang tidak baik, namun tidak demikian untuk untuk Hamzah, kecemburuannya terhadap kampus Unpad yang memiliki komunitas budaya Sunda membuat mahasiswa Sosiologi UIN SGD Bandung ini berinisiatif membentuk komunitas budaya Sunda di UIN SGD Bandung. “Unpad aja bisa masa UIN enggak,” ungkapnya.
Komunitas yang baru berdiri sejak Maret lalu ini dinamakan komunitas Lingkung Seni Sunda UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Lisung) yang pada awalnya hanya berjumlah 5 orang. Namun saat ini jumlah anggotanya mencapai sekitar 55 orang dari berbagai jurusan seperti Sosiologi, Manajemen, Administrasi Negara dan Manajemen Keuangan Syariah.
Hamzah menjelaskan bahwa komunitas ini merupakan wadah bagi mahasiswa untuk bisa mengekspresikan kreatifitasnya di kampus, “Kami memohon dukungan dari semua pihak baik birokrasi maupun kalangan mahasiswa untuk sama-sama memperkenalkan UIN SGD Bandung melalui komunitas tersebut (Lisung),” ujar Hamzah.
Kegiatan dari komunitas Lisung ini mencakup pengkajian dan pelatihan alat musik Sunda, serta pelatihan tarian Jaipong. “Kami mengajak mahasiswa UIN untuk mencintai budaya Sunda yang hampir punah di kalangan mahasiswa (orang Sunda),” kata Hamzah. Selain itu, kata Hamzah, Lisung juga ingin memperkenalkan UIN SGD Bandung di mata masyarakat.
Saat ini Lisung tengah mempersiapkan diri untuk tampil di acara Milad Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Berbangsa Karawang 18 Mei mendatang. Atas dukungan dari jurusan dan fakultas, Lisung mengaku siap untuk menampilkan yang terbaik mewakili nama UIN SGD Bandung dalam acara tersebut.
Reporter : Purna Irawan/Suaka
Redaktur : Adi Permana