SUAKAONLINE.C0M— Sadaawi menampilkan budaya Sunda dengan menyanyikan lagu ‘Galunggung’ dari kitab Sunda kuno pada launching buku antologi ‘Masih Ada Puisi’, Selasa (24/3/2015). Uniknya mereka hanya memainkan instrumenya dibumbui teriakan dan rintihan.
Komunitas yang berdiri sejak tahun 2000 itu menyajikan sesajen di atas panggung Aula UIN SGD Bandung. Untuk pembukaan sendiri, Sadaawi menggunakan meditasi. Menurut vokalis Sadawi, Ogal meditasi dilakukan untuk mengosongkan pikiran para pemarin, agar fokus pada satu titik dan bisa merasakan alunan musik yang dimankan dengan jelas.
“Untuk pembukaan tadi kita menggunakan meditasi, hening atau kosong. Tapi bukan berarti kosong tanpa pikiran, justru memusatkan satu pikiran. Bahwa kita ingin bersyukur, ingin berserah terima dengan pasrah. Semoga dengan apa yang kita tunjukan ini tidak menjadi malapetaka, tapi justru mendatangkan keajaiban,” ujar salah satu personil Sadaawi, Wess.
Sadaawi memainkan 11 macam alat musik, yang terdiri dari tarawangsa, jentreng, daun tiup, perkusi, bambu karinding, kohkol, seruling, bell dan perksi awi dan semuanya membuat sendiri. “Tidak ada satupun yang kami beli, semuanya buat sendiri. Kecuali senarnya, kami nggak bisa buat,” ungkap Enci, anggota Sadaawi.
Reporter : Fani Nabilah F, Anisa Dewi A/ Magang
Redaktur : Isthiqonita