SUAKAONLINE.COM – Desvita Nugraha, mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) terpilih menjadi juara 1 Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe) UIN SGD Bandung 2016 berhasil menyisihkan 27 peserta dalam pemilihan Duta Mahasiswa GenRe yang digelar oleh Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (Pikma), Jumat (26/2/2016) di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung.
Mahasiswa yang akrab disapa Desta itu mengaku tidak menyangka menjadi juara 1. Ia juga akan menjadi perwakilan UIN SGD Bandung dalam Pemilihan Duta Mahasiswa Genre tingkat Kota Bandung 2016, yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kota Bandung. “Perasaan senang, terharu, bangga alhamdulilah. Tapi belum cukup disini karena harus persiapan untuk pemilihan duta mahasiswa genre tingkat kota Bandung akhir bulan ini,” kata Desta.
Alasan terbesar dia dalam mengikuti pemilihan tersebut adalah ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Dirinya yakin bahwa ajang ini tidak hanya bermanfaat sendiri, melainkan bagi banyak orang juga. Saat ini, dirinya tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Pemilihan Duta Mahasiswa Genre tingkat Kota Bandung 2016. “Persiapannya seperti pembinaan oleh Pembina Pikma dan rencananya besok udah mulai pembinaan,” ungkapnya usai acara.
Sebagai Duta GenRe, ia bersama teman-temannya akan bertugas untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan remaja menuju keluarga yang sejahtera. Selanjutnya, melakukan konselor secara sebaya yang meliputi penundaan usia perkawinan, menghindari HIV AIDS dan Narkotika, Alkhohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA). Ia pun berharap ada regenerasi yang lebih peduli terhadap permasalahan-permasalahan remaja.
“Jadilah orang yang berguna bagi orang sekitar, sekecil apa pun tindakan terhadap orang di sekitar kita jika mengubah kepada hal positif itu sangat bermanfaat, “ ujar mahasiswa asal Sukabumi itu.
Sebelumnya, Desta telah mengikuti tahapan seleksi seperti pembinaan, uji materi 8 substansi GenRe dan unjuk kabisa. Dalam unjuk kabisa ia menampilkan tari Dodog Lojor asal Sukabumi. Selanjutnya, delapan substansi itu meliputi, fungsi keluarga, seks bebas, napza, pendidikan keterampilan hidup, gender, pendewasaan usia perkawinan, HIV AIDS, lalu Advokasi atau Komunikasi Informasi Edukasi (KEI). “Semuanya sangat penting karena substansinya saling berkesinambungan dan mempengaruhi satu sama lain,” tutupnya.
Reporter : Ibnu Fauzi
Redaktur : Edi Prasetyo