SUAKAONLINE.COM – Media sebagai sumber informasi seiring berjalannya waktu mulai dikuasa pihak kapitalis dan mulai menyuguhkan berita-berita yang hanya dianggap memiliki keuntungan semata. Hal ini dibahas oleh ketua Aliansi Jurnalis Indonesia 2014-2017, Adi Marsiela di acara diskusi yang diselenggarakan LPM Suaka di Aula Abdjan Soelaiman UIN SGD Bandung, Sabtu (28/10/2017).
Banyaknya media yang menjadikan masyarakat sebagai konsumen disamping media yang memiliki keterkaitan dengan perusahan sumber daya alam ataupun properti menjadikan ruang gerak jurnalis terhambat dan hal ini yang coba dipecahkan oleh Adi dengan cara mencintai pekerjaan sebagai jurnalis dari pada mencintai perusahaan tempat jurnalis bernaung itu sendiri.
Pria kelahiran Bandung ini juga menyoroti siaran TV dan radio yang berjaringan sebagai tindakan tidak baik karena bisa menghilangkan keberagaman siaran. Selain itu siaran berjaringanpun dianggap sebagai hal yang kurang penting, mengingat masyarakat desa ataupun di pedalaman Papua sana akan menyaksikan siaran atau tayangan kemacetan Jakarta atau banjir yang justru kurang bermanfaat untuk masyarakat itu sendiri.
Adi menyoroti banyaknya media alternatif sebagai pilihan untuk mendapatkan informasi yang jarang dimuat di media mainstream.“Adanya media alternatif seperti Tirto.co.id bisa menjaga sebuah idealisme dengan pemberitaan-pemberitaannya yang jarang di muat di media mainstream,” tegasnya.
Adi juga menyampaikan kenapa selama ini media ataupun jurnalis kurang untuk menulis isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan karena kurangnya wartawan yang konsen di lingkungan, isu tata ruang memerlukan waktu yang lama untuk menggali sebuah data dalam isu terkait lingkungan dan yang terakhir isu lingkungan sendiri dianggap sebagai isu yang kurang menarik.
Reporter : Septian Setiawan
Redaktur : Dadan M. Ridwan