SUAKAONLINE.COM, Bandung — Aksi Kamisan ke-51 dengan Aksi Melawan Lupa digelar di depan Gedung Sate Bandung, Jumat (4/7/2014). Aksi tersebut dilatar bekangi dengan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada aktivis saat Orde Baru (Orba) yang masih belum tuntas.
Pelopor Tim Aksi Kamisan, Wanggi bahwa Aksi Kamisan ini adalah salah satu dari banyaknya aksi serupa yang dilakukan. Aksi tersebut untuk mengingatkan kembali bangsa ini pada sebuah persoalan kemanusiaan yang masih menggentayangi jiwa dan raga bangsa.
“Kita menyerukan untuk melawan lupa pada seantero nusantara terhadap berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia, tidak hanya dimasa lalu namun juga dimasa sekarang masih terjadi banyak pelanggaran HAM. Beberapa daerah dan titik rawan konflik masih banyak terjadi penculikan-penculikan dan kejahatan kemanusiaan lain,” papar Wanggi saat aksi berlangsung.
Selain Wanggi, beberapa aktivis wanita dari Institut Perempuan pun ikut serta dalam Aksi Menolak Lupa pada kasus penculikan para aktivis di era orba. Para aktivis perempuan pun antusias menyuarakan perlawanan mereka pada kasus HAM yang terjadi di Indonesia.
Salah satu pemuda asal Serang, Dani memberikan apresiasi terhadap Aksi Melawan Lupa. Menurutnya, hal tersebut harus dibudayakan untuk terus mengajak dan mengingatkan masyarakat pada kasus pelanggaran yang menimpa bangsa ini.
“Aksi ini bagus sekali saya sangat mendukung. Ini sangat penting untuk kembali mengingat sejarah penculikan aktivis. Kita harus melawan untuk lupa, ini waktunya para aktivis harus melawan dan berada didepan serta tidak diremehkan lagi, dengan aksi seperti ini juga bisa menekan pihak-pihak yang melakukan pelanggaran HAM pada aktivis,” ujar Dani saat melihat aksi.
Reporter : Dinda Ahlul
Redaktur : Nita Juniati