
Anies Baswedan (Kanan) saat mengisi materi Seminar Politik Nasional di Aula UIN SGD Bandung, Senin (24/2). Foto: Adi Permana/Suaka
SUAKAONLINE.COM – Lewat Seminar Politik Nasional yang mengusung tema “Reaktualisasi Nalar Kritis (Siyasah) dalam mewujudkan Transformasi Politik yang Berbasis Maslahatul Ammah” yang digelar, Senin (24/02), Anies Baswedan mengenalkan Politik Dasar Islam di Indonesia.
Anies juga mencontohkan Ir. Soekarno dalam pembangunan Negara Indonesia. “ Seperti beliau (Soekarno), ketika beliau setelah meresmikan bangunan, selalu memantau. Kalau kita bisa merawat tempat yang berada paling depan sampai paling belakang, itu artinya kita berhasil. Permasalahan yang ada di Indonesia adalah perawatan. Kita hebat dalam membangun, tapi begitu sampai merawat. Ya seperti ini,“ tegasnya.
Selain itu, penggagas Gerakan Indonesia Mengajar dan Relawan Turun Tangan ini juga sangat merespon baik pada mahasiswa yang kritis terhadap perpolitikan Islam.
“Hari ini, menurut saya politik Islam itu tidak dinilai dari simbolnya, tapi dari nilainya. Dan menurut saya, hari ini yang kita dorong adalah spirit Islam di dalam politik dalam menegakan keadilan. Islamnya harus, tetap harus ada. Tetapi dalam nilai, bukan dalam simbol. Simbol boleh hadir boleh tidak, tetapi apa artinya simbol kalau nilainya tidak muncul. Jadi tetap yang harus muncul adalah nilainya,” pungkasnya (24/02).
Reporter : Ira, Indah/Magang
Redaktur : Adi Permana