SUAKAONLINE.COM, Bandung – Pemandangan berbeda terlihat di Alun-alun Ujungberung, Bandung pada Minggu pagi, (21/2/2016). Memang Alun-alun ini selalu ramai pengunjung, apalagi pada hari libur. Namun perbedaan yang nampak adalah, dimana seluruh pengunjung – mulai dari orang dewasa, perempuan, laki-laki hingga anak-anak – nampak tidak sedang bersenang-senang dan berfoto ria. Seluruh pengunjung nampak sibuk dengan sapu, alat pel, ember, dan alat kebersihan lainnya. Hari itu adalah Hari Peduli Sampah Nasional.
Komunitas pecinta lingkungan Bandung, Bandung Clean Action bersama masyarakat Ujungberung tengah sibuk bergotong-royong membersihkan Alun-alun tercinta mereka. Nampak sekumpulan orang berkaos putih dengan tulisan ‘Gerakan Pungut Sampah’ di bagian punggungnya. Mereka adalah relawan Bandung Clean Action.
Komunitas ini merupakan sebuah program implementasi dari ‘Gerakan Cinta Bandung Bersih dan Hijau,’ yang ditandatangani oleh seluruh pemangku kepentingan kota tahun 2013 dan diperkuat dengan deklarasi ‘Indonesia Bersih 2020 yang ditandatangani Presiden Indonesia Joko Widodo dan para Kepala Daerah pada 2014.
“Awal berdirinya hanya beberapa orang saja, pertamanya kita hanya melakukan GPS saja. Tapi karna menurut kami itu gerakan yang baik, kenapa tidak untuk dilanjutkan? kenapa harus berhenti? kenapa orang-orang tidak ikut membantu juga? Jadi tujuannya agar orang-orang lebih sadar lagi dan lebih banyak lagi. Kita bisa menuju Indonesia bebas sampah 2020 jika kita bersama-sama,” ujar ketua Bandung Clean Action Ari Rizki, Minggu (21/02/16).
Hal yang biasa dilakukan Bandung Clean Action ini yaitu Gerakan Pungut Sampah (GPS), selain itu mereka juga melakukan kegiatan yang dinamakan reclaim area (menjaga kebersihan area publik). Untuk mendukung program ini tetap berjalan, Bandung Clean Action menempatkan setiap relawannya ditempat-tempat keramain agar kebersihan lingkungan sekitar tetap terjaga.
Bagi pelanggar yang membuang sampah tidak pada tempatnya atau merusak fasilitas umum, maka akan dilakukan penindakan berupa peneguran yang kemudian diserahkan kepada pihak yang berwajib seperti Satpol PP.
Selain itu, Bandung Clean Action pun telah melahirkan Miss Clean Action, yakni para wanita berparas menarik dan cerdas. Miss Clean Action tak hanya sebagai ikon di komunitas ini. Namun justru Miss Clean Action pun turut turun tangan menjaga kebersihan. Dimana mereka bertugas menindak pelanggar-pelanggar yang sulit diingatkan, karena Miss Clean Action ini terdiri dari wanita-wanita cantik yang ramah. Sehingga tak jarang para pelanggar itu merasa malu dan akhirnya jera dengan perbuatannya.
Komunitas yang berdiri sejak 21 Februari 2014 ini tidak sendirian dalam menyuarakan pentingnya kebersihan, komunitas lain yang juga memiliki satu visi dengan Bandung Clean Action agar Indonesia bebas sampah 2020. Komunitas yang bergabung diantaranya komunitas Hilo Green, At Hour, Galur Bandung, Bara Clean Action, Kazuo Clean Action, dan komunitas Pecinta Kereta Api.
Hubungan Bandung Clean Action dengan pemerintahpun selama ini dinilai cukup baik, karena tanpa relawan pemerintah tidak akan berjalan baik dan begitu pula sebaliknya. “Kita itu mengandalkan 4 roda kolaborasi, yang pertama pemerintah, pengusaha, relawan dan media. Semua itu porsinya sama masing 25%. Pemerintah tidak akan bisa sebaik ini jika tanpa relawan karena pemerintah yang mengatur regulasi, dan harapannyapun bisa menimbulkan regulasi-regulasi yang bisa menyadarkan masyarakat,” tegas Ari.
Reporter: Hasna Salma/ Magang
Redaktur: Ridwan Alawi