Advertorial

Cetak Investor Muda dalam Seminar Pasar Modal Syariah

Asisten Manager DIvisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Derry Yustria Surya Darma memaparkan materi dalam seminar pasar modal syariah yang diselenggarakan oleh Forum Studi Ekonomi Syariah (Fordes) di Aula Perpustakaan lantai empat, Selasa, (10/12/2019) Selain Derry, hadir juga pembicara dari Indopremier sekuritas, Isa Martian dan perwakilan MUI, Kanny Hidaya. (RIni Zulianti/Suaka)
 
 

SUAKAONLINE.COM – Roadshow Seminar Pasar Modal Syariah (SPMS) bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia diselenggarakan di Aula Perpustakaan lantai empat UIN SGD Bandung, Selasa, (10/12/2019). Acara ini dihadiri oleh 124 peserta dengan 34 investor dan 90 peserta seminar. Acara ini menghadirkan tiga narasumber yakni Bursa Efek Indonesia, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan PT. Indo Premier Sekuritas.

Asisten Manager Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indoneisa, Derry Yustria menjelaskan bahwa masih banyak investor asing yang menguasai pasar modal dibandingkan dengan investor domestik. Akibatnya semakin banyak investor asing maka semakin banyak pula rupiah yang beredar dan apresiasi pada dolar ketika mereka membawa pulang kembali dana yang sudah diinvestasikan.

“Alasan banyak investor asing  karena Indonesia menjadi negara dengan tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) yang tinggi di ASEAN, bahkan Thailand, Malaysia, dan Vietnam tidak bisa menyainginya. Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang masuk Group of Twenty (G20),” jelasnya.

Senior Pemasaran PT. Indo Premier Sekuritas, Isa Martian menjelaskan tiga indeks saham syariah. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menempati Daftar Efek Syariah (DES) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011, Jakarta Islamic Index (JII) pada 2000, dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70) pada 2018.

Sedangkan untuk masalah hukum tentang saham dijelaskan Ketua Bidang Perbankan Syariah DSN-MUI, Kanny Hidaya bahwa secara fiqih, saham itu halal karena akadnya syirkah dan dalam perdagangannya menggunakan akad jual beli. Akad dinilai sah ketika terjadi kesepakatan pada harga serta jenis antara pembeli dan penjual. Tetapi dalam konteks pasar modal tidak bisa semua disebut halal, sebab di pasar modal banyak penjual saham konvensional yang berbasis ribawi.

“Dalam akad syariah.  Terdapat ijab qabul yang diucapkan diawal yang melibatkat pihak berakad, dan objek akad. Ketika ada hak dan kewajiban penjual maupun pembeli, maka secara fiqih shigatnya telah selesai  oleh sistem,” terangnya.

Setelah seminar selesai, acara dilanjutkan dengan praktik pembuatan akun pada aplikasi IPOTGO, yaitu portal investasi online dari PT. Indo Premier Sekuritas. Pembuatan IPOTGO dipandu oleh Isa dan investor dalam menggunakannya. Saat membuat akun, peserta sudah mendapatkan saldo sebesar Rp. 100.000 yang sebelumnya sudah dibayar saat pendaftaran.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 23 Oktober 2019, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 2,28 juta investor. Demografi pemilik aset di pasar modal Indonesia didominasi oleh kalangan investor muda yang berusia di bawah 30 tahun, presentasenya mencapai 43,3 persen dari keseluruhan.

Fakta tentang dominasi kelompok muda di pasar saham dipandang Derry sebagai berkah bagi banyak pihak. Bukan hanya bagi kondisi perekonomian nasional, lebih spesifik disebutkannya investasi memberikan manfaat bagi investor muda terhadap kemampuan untuk mengatur distribusi keuangan. Lebih dari sekedar menabung, berinvestasi bukan hanya mengirit pengeluaran tetapi juga menjanjikan keuntungan.

“Banyak, justru investor kita itu kebanyakan usia 18-34 tahun yang untuk syariah, jadi ini relatif cukup muda, jadi saran saya sih mulailah dari sekarang,” ungkapnya.

Ketua Pelaksana, Wildan Rahmat menyebutkan jumlah investor di Indonesia saat ini 1,9 juta jiwa. Angka kecil yang tidak mencapai satu persen dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai 267 juta. Menurut Wildan, tujuan diadakan acara karena kurangnya literasi, sosialisasi, serta minat masyarakat Indonesia mencoba menjadi investor di Indonesia.

 “Di sini kita hadir untuk membuka wawasan dan juga panduan tentang pasar modal syariah di kalangan mahasiswa. Harapan kami, dengan acara ini mahasiswa bisa menerapkan ilmu-ilmu yang didapat disini untuk menjadi investor muda.” tuturnya.

Reporter : Rini Zulianti dan Abdul Azis

Redaktur : Lia Kamilah

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas