Kampusiana

Dihadiri 19 Delegasi dari Universitas se-Indonesia, FORMASAA Gelar Seminar Nasional

(dari kiri) Pegiat Gerakan Lintas Iman Indonesia, Wawan Gunawan, MAKIN Bandung, Fam Kiun Fat, Sekjen JAKATARUB, Risdo Simangunsong, Mediator Konflik, Pdt. Mulyadi D.Min, Moderator, Yeni Huraini seminar nasional yang di seleggarakan oleh Forum Mahasiswa Studi Agama Agama, Senin (16/4/2018) di Aula Abjan Soelaeman. (Anisa Nurfauziah/Magang)

SUAKAONLINE.COM- Forum Mahasiswa Studi Agama Agama (FORMASAA) menggelar Seminar Nasional yang bertempatan di Aula Abjan Soelaeman, Senin (16/4/2018) acara yang bertemakan “Peran Generasi Muda dalam Menjalin Kerukunan Umat Beragama” tersebut merupakan acara pertama yang di seleggarakan oleh FORMASAA. Acara ini juga di hadiri oleh 19 Delegasi dari Universitas se-Indonesia. Seminar tersebut menghadirkan Mediator Konflik, Pdt. Mulyadi D.Min, Penggiat Gerakan Lintas Iman Indonesia, Wawan Gunawan, Sekjen Jakatarub, Risdo Simangunsong, dan MAKIN Bandung, Fam kiun Fat.

Menurut Ketua Pelaksana, Asifa Khoirunnisa, mengatakan bahwa pemilihan tema ini sesuai dengan fenomena yang sedang terjadi di Indonesia sekarang, dimana konflik tetang agama sedang hangat-hangat nya di perbincangkan oleh publik. “saya berharap generasi muda sekarang berperan sebagai agen perdamaian perubahan di masa depan. Karena dari tahun-tahun selalu ada kasus tentang agama-agama dan disinilah peran generasi muda di butuhkan,” paparnya, Senin (16/4/2018)

Asifa juga menambahkan bahwa acara ini di hadiri oleh 19 Delegari dari Universiras se-Indonesia karena acara ini merupakan ajang silaturrahmi mahasiswa Studi Agama Agama UIN SGD Bandung dengan mahasiswa Studi Agama Agama yang ada di Univesitas lain nya. Karena setiap program Studi Agama-Agama yang di Indonesia memiliki visi dan misi yang berbeda. Dan semoga tidak hanya mahasiswa program Studi Agama-Agama saja yang mengenal agama lain, tetapi juga mahasiswa yang lain nya bisa tertarik untuk mengenal agama lain.

Pada zaman sekarang konflik kerukunan agama di Indonesia memang sedang di gembor-gemborkan dan hangat di perbincangkan oleh banyak khalayak. Sebagai kaum milenial, kita di haruskan mempunyai gebrakan dan semangat baru untuk menjadi agen perubahan perdamaian di masa yang akan datang. Karena di negara Indonesia tidak hanya ada satu agama saja,dan Indonesia merupakan negara yang multikurtural. Oleh karena itu, peranan generasi muda sangatlah di butuhkan untuk menjalin kerukunan umat beagama.

Pegiat Gerakan Lintas Iman Indonesia, Wawan Gunawan mengatakan kaum muda, sangatlah community, segar, dan inovatif. Hal ini di karenakan genarsi muda sekarang sangatlah kreatif, dan generasi muda sekarang di tuntut untuk lebih banyak bersinergi demi membangun bangsa. Kemudian kaum muda harus memiliki kecepatan yang ekstra untuk mengakses informasi yang benar adanya. Dengan adanya studi agama-agama di harapkan generasi muda tetap relevan dalam membuat narasi agar tidak menjadi korban kebodohan media soasial..

Sekjen Jakatarub, Risdo Simangusong pun menambahkan, tidak sedikit orang yang sering mendapatkan informasi yang tidak real atau sesuai fakta dari social media, hal ini membuktikan bahwa generasi muda masih belum pintar dalam memilah dan memilih informasi yang benar, bukan hanya hoax belaka. Dan telah banyak kasus yang tejadi di karenakan mudah percaya dengan berita yang beredar dari social media. Ini merupakan tantangan bagi mahasiswa Studi Agama-Agama untuk membuat narasi terhadap kebodohan pada media social yang sering di hadapi.

Rangaian acara Seminar Nasional ini pun akan berlangsung hingga Kamis 19 April 2018. pada hari berikutnya akan di adakan Kongres untuk rencana FORMASAA di tahun tahun berikutnya, dan di penghujung acara tersebut akan di adakan acara hiburan.

 

Reporter : Anisa Nurfauziah/ Magang

Redaktur: Muhamad Emiriza

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas