Kampusiana

Dikelola Pihak Kampus, Kantin Pindah Gedung

Suasana kantin yang baru dipindahkan ke gedung bekas Dewan Mahasiswa, Selasa (8/9/2016). Perpindahan kantin dilakukan karena pengelolaan berpindah dari pihak koperasi ke pihak kampus. (SUAKA/Ima Khotimah)

Suasana kantin yang baru dipindahkan ke gedung bekas Dewan Mahasiswa, Selasa (6/9/2016). Perpindahan kantin dilakukan karena pengelolaan berpindah dari pihak koperasi ke pihak kampus. (SUAKA/Ima Khotimah)

SUAKAONLINE.COM – Kantin pujasera yang terletak di belakang gedung GOR Bulutangkis, kembali dipindahkan ke gedung tiga lantai bekas Dewan Mahasiswa. Perpindahan kantin dilakukan karena pengelolaan berpindah dari pihak koperasi ke pihak kampus. Hal itu dikatakan Kepala Bagian Umum, Muhammad Fathujaman saat ditemui Suaka di ruang kerjanya, Selasa (6/9/2016).

Fathujaman menuturkan bahwa sebagian pedagang yang dulu dikelola koperasi, sekarang dikelola langsung oleh UIN. Kecuali kantin lantai dua yang masih berada di belakang GOR bulutangkis. Pasalnya, bangunan terbuka tersebut masih dalam pengawasan koperasi, karena masih terikat kontrak yang belum berakhir. Perlu diketahui bahwa Koperasi UIN berdiri independent dan bukan termasuk struktural di UIN Bandung.

“Dulu dikelola oleh koperasi di bawah naungan pak Syarif Muslim, koperasi itu menyewa dua gedung diantaranya gedung terbuka belakang GOR dan gedung bekas Dewan Mahasiswa.  Namun kontrak gedung bekas Dewan Mahasiswa itu sudah habis masa sewa dan tidak lagi di perpanjang, maka pengelolaan semua di tarik oleh UIN di bawah komando pusat bisnis,” ujar Fathujaman.

Fathujaman menjelaskan, Pusat Bisnis yang sudah berjalan selama empat tahun ini mempunyai fungsi untuk mengelola bisnis, berkreasi, memodifikasi, dan merekayasa agar dapat menghasilkan keuntungan bagi UIN Bandung. Pusat Bisnis terbentuk karena UIN Bandung sudah mempunyai Badan Layanan Umum (BLU).  Otomatis dengan adanya BLU, lembaga mempunyai kewenangan untuk mengelola dan menghasilkan, tidak hanya dari SPP.

Menyoal perpindahan kantin tersebut, timbul keluhan dari pedagang kantin. Seperti yang dirasakan oleh Ai Sukaesih, ia yang sehari-hari berdagang cakue dan rujak tersebut mengaku kerepotan karena tempat berdagang yang berpindah-pindah. Selain itu, ia harus mempromosikan ulang dagangannya entah dengan pamflet atau dengan teriakan promosi untuk memikat para pembeli.

Senada dengan Ai, pemilik kedai jus, Ibu Eko mengeluh dengan manajemen kampus yang terlihat belum sigap dalam menangani permasalahan kantin, sehingga terus berpindah-pindah. Menurutnya, hal seperti itu membingungkan pedagang.

Teuing Lieur  (Enggak tahu pusing-Red), ibu sudah tiga kali pindah-pindah. Bingung, ngulang dari awal lagi. Syukur-syukur kan pembeli tahu dimana ibu dagang, kalau enggak ya pelanggan pada kabur. Apalagi kalau pindah-pindah begini pasti rebutan tempat sama pedagang lain, masalah lagi. Kan posisi menentukan prestasi buat berjualan,” ungkap ibu Eko.

Terkait hal tersebut, Fathujaman turut angkat bicara. Menurutnya pihaknya ingin betul-betul merawat wilayah kampus, seperti pedagang harus tetap ada dengan tempat atau posisi yang nyaman bagi lingkungan, mahasiswa, keindahan, dan jangan sampai menganggu pembelajaran juga keamanan.

Fathujaman juga menjelaskan, pengawasan akan pengamanan dan penataan kebersihan menjadi keutamaan. Pengawasan dilakukan baik melalui satpam atau melalui tim yang akan mengawasi pengelolaan kantin. Untuk regulasi bagi pedagang, dibentuk oleh pihak Pusat Bisnis. Sedangkan pihak Bagian Umum hanya memberikan fasilitas dan mengawasi.

“Sebenarnya untuk sekarang cukup 45 pedagang di dalam UIN, tidak lagi untuk menambah pedagang. Kecuali sudah ada tempat yang refresentatif. Bahkan pak rektor sudah membidik beberapa titik, ada rencana pembebasan lahan yang di sebelah rektorat, akan dipakai kantin, Tata Usaha (TU), ruang terbuka hijau dan lahan parkir. Tanah seluas 2 hektar tersebut, sejauh ini masih dalam tahap negosiasi,“ tutup Fathujaman.

Reporter : Ima Khotimah

Redaktur : Edi Prasetyo

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas