Kampusiana

FISIP Kembali Adakan Program Pertukaran Pelajar

FISIP

Dok. Suaka

SUAKAONLINE.COM,- Tahun ini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) akan menyelenggarakan kembali program pertukaran pelajar (student exchange), setelah sebelumnya dilaksanakan tahun 2015 lalu. Program yang sudah berjalan selama dua tahun ini, berlangsung berkat kerjasama dengan Universitas Malaya di Malaysia. Rencananya, untuk angkatan kedua ini akan diberangkatkan pada Januari 2017 mendatang.

Menurut Bagian Kerjasama, Asep Dadan Wildan mengatakan banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ini, salah satunya sebagai bentuk investasi melalui peningkatan kualitas mahasiswa. “Sebab lembaga pendidikan bukan lembaga bisnis, kita bisa investasi melalui peningkatan sumber daya manusia melalui mahasiswa yang menimba ilmu disana. Sehingga kita bisa menanam saham untuk kemajuan mahasiswa kita,”  jelasnya, Jumat (14/10/16).

Untuk proses seleksi dibagi menjadi tiga kategori. Yang pertama seleksi administrasi, dalam seleksi ini hal yang dipertimbangkan yaitu nilai IPK minimal 3,4 selama dua semester terakhir. Kemudian tercatat sebagai mahasiswa aktif, minimal duduk di semester tiga dan maksimal di semester tujuh. Kedua, seleksi menulis esai dalam bahasa Inggris, dan ketiga seleksi berbicara dalam bahasa inggris.

“Di dunia saat ini sudah tidak memiliki batasan teritorial negara lagi, jika pendidikan terus menerus terpatok oleh regional maka kita tidak akan mengalami kemajuan.” ujarnya.

Asep menambahkan, hal ini dilakukan agar orang-orang yang terpilih merupakan bibit-bibit unggul dari masing-masing jurusan yang ada FISIP.  Untuk saat ini baru FISIP saja yang sudah menyelenggarakan program student exchange, karena dilihat dari segi kesiapan fakultas lain belum siap dan harus menyesuaikan dengan fakultas yang ada disana.

Pendaftaran yang sudah dibuka sejak 20 September hingaa 5 Oktober 2016 lalu hanya menyediakan kuota untuk 22 orang saja. Sebelum pemberangkatan, mereka akan diberikan pembekalan seputar kebudayaan Indonesia, karena di sana mereka akan mempresentasikan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. “Saya berharap meskipun sedikit tapi bisa berbagi pengalaman dengan mahasiswa lain. Makanya untuk mereka yang pernah keluar pasti berbeda kualitasnya, mereka kesana harus menjadi agen perubahan,” tutupnya.

Selama kurang lebih 21 hari berada di Malaysia,  mereka juga dibekali ilmu dan nilai-nilai kedisiplinan , sehingga tidak jarang sepulang dari sana banyak nilai-nilai kedisiplinan yang ternanam dari diri setiap individu tersebut. Selanjutnya, sebagai bentuk tanggung jawab, setiap mahasiswa diharuskan membuat laporan untuk kemudian dipresentasikan kepada mahasiswa FISIP UIN SGD Bandung lainnya.

Reporter : Hasna Salma

Redaktur: Ibnu Fauzi 

 

 

 

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas