Kampusiana

FISIP UIN Bandung Gelar Kuliah Umum Mengenai Moderasi Beragama

FISIP UIN SGD Bandung menggelar webinar dalam Kuliah Umum ke-2 dan Forum Dosen FISIP ke-12 dengan tema “Moderasi Beragama: Menyikapi Terorisme Terkini di Indonesia” melalui zoom meeting,  Rabu, (28/04/2021). (Fitri Nur Hidayah/Magang)

SUAKAONLINE.COM – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN SGD Bandung menggelar webinar dalam acara Kuliah Umum ke-2 dan Forum Dosen FISIP ke-12 melalui zoom meeting, Rabu, (28/04/2021). Acara ini mengangkat tema “Moderasi Beragama: Menyikapi Terorisme Terkini di Indonesia”.

Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Centre forAsian Social Science Research (CASSR)dan Wakil Dekam III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISIP, Muhamad Zuldin. Adapun tujuan dari diadakannya Kuliah Umum dan Forum Dosen ini adalah agar para mahasiswa dan dosen memiliki gambaran dalam menyikapi isu dan fenomena terkini yang berkaitan dengan terorisme dan radikalisme.

Ketua CASSR, Asep Muhammad Iqbal menjadi pembuka dalam acara pada sore hari ini. Sekaligus me-launching dan mengadakan simulasi terhadap website baru yang merupakan program dari CASSR, yaitu Bandung International Conference on Social Science (BICOSS), yang diresmikan oleh Dekan FISIP, Ali Nurdin.

Ali Nurdin juga memberikan sambutan dan menyampaikan bahwa pentingnya moderasi beragama di kalangan mahasiswa maupun dosen. “Pada umumnya kita adalah muslim-muslim yang moderat, namun terkadang kita lupa bahwa kita harus terus memelihara isu-isu moderasi islam ini. Oleh karena itu dalam acara ini kita kembali diingatkan bahwa pentingnya moderasi beragama untuk terus dipertahankan,” Ujar Ali Nurdin dalam sambutan pada Rabu, (28/04/2021).

Acara yang dihadiri oleh 116 peserta ini menghadirkan narasumber tunggal yang merupakan seorang ahli dalam bidang moderasi beragama, yaitu Ketua Dewan Pakar Rumah Moderasi Beragama UIN SGD Bandung, Afif Muhammad. Afif menyampaikan kekhawatirkannya mengenai individu yang melakukan pengeboman, penembakan, maupun hal-hal yang dapat menyakiti dan melukai banyak orang atas nama agama.

“Agama menjadi tidak sehat jika di dalam agama terdapat semacam kultus individu terhadap para pemimpinnya seperti pemimpin agama Jim Jones yang mana mengajak para pengikutnya untuk bunuh diri masal. Kultus individu dalam agama terhadap para pemimpin agama inilah yang nanti berbahaya jika para pengikut sudah tidak lagi menggunakan akal sehat untuk memahami perintah-perintah,” Jelasnya.

Afif juga mengungkapkan pentingnya mengetahui dan memposisikan diri kita sendiri sebagai seorang muslim. Menempatkan diri berada di tengah, di tempat yang memiliki keberagaman agama di dalamnya. Selain itu beliau juga menjelaskan tentang musawah atau kesetaran, yang mana sebagai seorang muslim kita tidak boleh menganggap diri kita lebih baik dari orang lain dan berlaku sebaliknya.

Di akhir, Afif mengharapkan dan merencanakan untuk dimasukannya moderasi beragama ke dalam kurikulum perkuliahan. “Moderasi beragama ini nanti masuk ke kurikulum, lalu para dosen itu mengajarkan melalui mata kuliah yang terkait sehingga pemahaman mengenai moderasi beragama ini berkembang di kalangan mahasiswa yang kemudian nanti ketika mereka lulus bisa dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik.” Tutupnya.

Reporter : Fitri Nur Hidayah/Magang

Redaktur : Fauzan Nugraja/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas