Kampusiana

Gelar Pembekalan KKN, Dekan FDK: Mahasiswa Harus Terbangun Mentalnya!

Ketua Tim Inisiator KKN UIN Bandung, Rohmanur Aziz memaparkan 4 siklus KKN Sisdamas secara virtual pada Pembekalan KKN 2022 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung, Jumat (22/7/2022). (Foto: Anisa Hanifah/Magang)

SUAKAONLINE.COM – Menjelang pelaksanaan Kerja Kuliah Nyata (KKN), Fakultas Dakwah dan Komunikasi menggelar Pembekalan KKN 2022 melalui Zoom Meeting, Jumat (22/7/2022). Dihadiri oleh jajaran Dekanat, Dosen Pembimbing Lapangan dan Tim Inisiator KKN, mahasiswa diberi pengarahan terkait siklus kegiatan KKN.

Pada tahun 2022 ini, KKN kembali dilaksanakan secara offline pasca pandemi COVID-19. Berdasarkan data yang diperoleh, pelaksanaan KKN 2022 disebar di 8 Kabupaten, yaitu Purwakarta, Bandung Barat, Bandung, Garut, Kuningan, Ciamis, Pangandaran dan Majalengka, sebanyak 34 kecamatan dan 144 desa di Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Dekan FDK, Ahmad Sarbini memaparkan bahwa pelaksanaan KKN ini merupakan perlambangan dari kematangan mahasiswa. “Idealnya sih kematangan dalam berpikir, kematangan dalam ilmu, kematangan dalam keterampilan, termasuk kematangan dalam tanggung jawab,” ujarnya dalam sambutan, Jumat (22/7/2022).

Lebih dari itu, Ahmad mengharapkan mahasiswa untuk mempersiapkan mental mereka sebelum terjun ke masyarakat nanti. “Harapan saya, ketika anda misalkan sekarang masuk ke zona kematangan ini, dari awal sebelum berangkat KKN, rekan-rekan (mahasiswa) harus terbangun mentalnya, bahwa kita itu orang yang sudah siap, yang sudah dewasa, yang sudah memiliki kematangan,” lanjutnya.

Di lain sisi, Ketua Tim Inisiator KKN UIN Bandung, Rohmanur Aziz menjelaskan terdapat dua jenis kegiatan dalam KKN Berbasis Pemberdayaan Masyarakat tersebut. Pertama adalah mahasiswa melaksanakan tahapan-tahapan pemberdayaan secara kelompok. Kedua, melaksanakan aktivitas pengabdian sesuai dengan kompetensi program studi masing-masing.

“Atau ada tambahan-tambahan yang lain, pengabdian-pengabdian yang lain. Misalnya pengabdian yang lain di luar kompetensi prodi, bisa memimpin pemulasaran jenazah pada saat ada yang meninggal dunia nanti di lokasi KKN, atau juga mimpin tahlil mungkin, atau adzan di masjid, ngajar ngaji, ngisi majelis taklim,” jelas Rohmanur, Jumat (22/7/2022).

Kemudian Rohmanur juga menjelaskan terdapat 4 tahap siklus kegiatan yang harus dilaksanakan seluruh mahasiswa peserta KKN SISDAMAS. Tahap pertama yaitu sosialisasi awal, rembug warga, dan refleksi sosial. Tahap kedua, pemetaan sosial dan pengorganisasian masyarakat. Ketiga, perencanaan partisipatif dan sinergi program. Terakhir, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi.

Adapun kendala yang dirasakan mahasiswa pada pelaksanaan KKN tahun ini adalah pembayaran KKN yang bersamaan dengan pembayaran UKT. Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam semester 6, Anzilnie Munzalan mengungkapkan ia keberatan atas bentroknya pembayaran KKN dan UKT, juga tanpa adanya status subsidi yang jelas dari pihak kampus.

“Saya masih enggak tahu statusnya kayak gimana pembiayaan dari kampus ini, yang saya dengar kalau misalkan pembiayaan ini akan disubsidikan ke kuota, sedangkan menurut saya kuota itu tidak terlalu dibutuhkan, karena yang lebih dibutuhkan itu seperti pembiayaan untuk transportasi, ataupun untuk makan kita sehari-hari saat KKN nanti,” ungkapnya saat diwawancarai melalui WhatsApp, Jumat (22/7/2022).

Reporter  : Anisa Hanifah/Magang

Redaktur : Fitri Nur Hidayah/Suaka

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas