Lintas Kampus

Gema Gumelar : Masyarakat Harus Paham Skizofrenia

(Dari kiri) Dosen psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba) Ilmi Hatta; Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia, Gema Gumelar; Penderita Skizofrenia, Adi Nugroho dan Sutradara drama musikal 'siapa yang gila?' Akmal Rahman dalam talkshow kajian skizofrenia yang diselenggarakan oleh mahasiswa Psikologi Unisba di Taman Budaya Jawa Barat Dago Tea House, Sabtu (17/9/2016). Selain talkshow, ada juga pementasan drama musikal oleh mahasiswa Unisba. (Rendy M. Muthaqin)

(Dari kiri) Dosen psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba) Ilmi Hatta; Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia, Gema Gumelar; Penderita Skizofrenia, Adi Nugroho dan Sutradara drama musikal ‘siapa yang gila?’ Akmal Rahman dalam talkshow kajian skizofrenia yang diselenggarakan oleh mahasiswa Psikologi Unisba di Taman Budaya Jawa Barat Dago Tea House, Sabtu (17/9/2016). Selain talkshow, ada juga pementasan drama musikal oleh mahasiswa Unisba. (Rendy M. Muthaqin)

SUAKAONLINE.COM, Bandung- Skizofrenia merupakan gangguan mental kronis yang berlangsung lama atau sering disebut gila. Penderita ini sulit untuk membedakan dunia nyata dengan khayalannya. Hal tersebut diungkapkan dosen Psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba) Ilmi Hatta, dalam talkshow kajian skizofrenia dan drama musikal berjudul ‘siapa yang gila?’, Sabtu (17/9/2016) di Taman Budaya Jawa Barat Dago Tea House.

Menurut Ilmi, ciri-ciri sesorang terkena skizofrenia di antaranya, sering tertawa tanpa sebab, berimajinasi, mendengarkan bisikan-bisikan yang ada dipikirannya, dan juga disfungsi sosial atau menarik diri. “Jadi menarik diri di sini itu tidak mau bersosialisasi dengan orang lain, maunya menyendiri terus,” jelasnya.

Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Gema Gumelar mengatakan, skizofrenia dapat disembuhkan dengan bantuan keluarga, dan rajin menemui psikiater. Tak hanya itu, peran dari sebuah komunitas juga sangat dibutuhkan agar penderita dapat termotivasi untuk aktif di lingkungannya.

Gema  menambahkan, seluruh masyarakat harus sadar dan paham terhadap kesehatan jiwa penderita skizofrenia. “Seharusnya penderita skizofrenia itu dirangkul bukan dijauhi. Kalau menemukan penderita Skizofrenia di jalanan segera lapor Dinas Sosial nanti akan dijemput ke tempat rehabilitasi. Apabila menemukan penderita Skizofrenia di daerah segera ajak ke klinik terdekat,” tuturnya.

Reporter : Rendy M. Muthaqin

 Redaktur: Ibnu Fauzi

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas