Infografik

Gerhana Matahari Total (GMT) dan Sebagian 2016

Inforgrafis Gerhana Matahari Total (GMT) 2016. (Infografik/ Ricky Priangga)(Sumber; eclipse.gsfc.nasa.gov)

Inforgrafis Gerhana Matahari Total (GMT) 2016. (Infografik/ Ricky Priangga)(Sumber; eclipse.gsfc.nasa.gov)

SUAKAONLINE.COM, Infografis — Gerhana Matahari Total (GMT) akan berlangsung pada Rabu (9/3/2016) mendatang. Indonesia satu-satunya negara yang akan dilintasi bayangan tersebut. Sepuluh Provinsi di Indonesia akan dilalui GMT mulai dari Indonesia bagian barat hingga timur.

“Jalurnya melalui 10 provinsi, mulai dari Bengkulu, Sumatera Selatan, Babel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara,” ucap Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin kepada detikcom.

Dari 10 provinsi itu, ada 11 daerah yang dilewati gerhana matahari total. Berikut daftar nama daerah dan waktu terjadinya gerhana:

  1. Palembang
    Durasi gerhana total selama 1 menit 52 detik.
    Mulai gerhana matahari:         06.20 WIB
    Mulai gerhana matahari total:  07.20 WIB
    Berakhir gerhana matahari:     08.31 WIB
  2. Belitung
    Durasi gerhana total selama 2 menit 10 detik.
    Mulai gerhana matahari total:     06.21 WIB
    Mulai gerhana matahari total:     07.22 WIB
    Berakhir gerhana matahari:       08.35 WIB
  3. Bangka
    Durasi gerhana total selama 2 menit 8 detik.
    Mulai gerhana matahari:            06.20  WIB
    Mulai gerhana matahari total:     07.21 WIB
    Berakhir gerhana mataharil:       08.33 WIB
  4. Sampit
    Durasi gerhana total selama 2 menit 8 detik.
    Mulai gerhana matahari:            06.23 WIB
    Mulai gerhana matahari total:     07.27 WIB
    Berakhir gerhana mataharil:       08.44 WIB
  5. Palangkaraya
    Durasi gerhana total selama 2 menit 29 detik.
    Mulai gerhana matahari:          06.23  WIB
    Mulai gerhana matahari total:  07.28  WIB
    Berakhir gerhana mataharil:     08.46 WIB
  6. Balikpapan
    Durasi gerhana total selama 1 menit 9 detik.
    Mulai gerhana matahari:           07.25 WITA
    Mulai gerhana matahari total:   08.33 WITA
    Berakhir gerhana matahari:      09.53 WITA
  7. Palu
    Durasi gerhana total selama 2 menit 4 detik.
    Mulai gerhana matahari:            07.27 WITA
    Mulai gerhana matahari total:    08.37 WITA
    Berakhir gerhana mataharil:     10.00 WITA
  8. Poso
    Durasi gerhana total selama 2 menit 40 detik.
    Mulai gerhana matahari:         07.28  WITA
    Mulai gerhana matahari total: 08.38 WITA
    Berakhir gerhana mataharil:   10.02 WITA
  9. Luwuk
    Durasi gerhana total selama 2 menit 50 detik.
    Mulai gerhana matahari:           07.30 WITA
    Mulai gerhana matahari total:   08.41 WITA
    Berakhir gerhana mataharil:     10.07 WITA
  10. Ternate
    Durasi gerhana total selama 1 menit 9 detik.
    Mulai gerhana matahari:           08.63 WIT
    Mulai gerhana matahari total:   09.51 WIT
    Berakhir gerhana mataharil:     11.20 WIT
  11. Halmahera
    Durasi gerhana total selama 1 menit 36 detik.
    Mulai gerhana matahari:          08.37 WIT
    Mulai gerhana matahari total:  09.54 WIT
    Berakhir gerhana mataharil:    11.24 WIT

Gerhana matahari total yang terjadi pagi hari akan membuat langit menjadi gelap selama beberapa saat. Matahari yang biasanya memancarkan sinar terang maka saat gerhana akan tertutup bulan sehingga korona atau mahkotanya bisa terlihat.

“Ketika gelap piringan matahari tertutup seperti kondisi magrib, tapi kalau magrib masih ada senjanya. Kalau ini gelap ada cahayanya lembut sekali, suasana seperti ada cahaya bulan, gelap. Masih bisa lihat sekitar tapi remang-remang,” ucap Thomas.

Sebelas daerah itu akan bisa menikmati momen ketika matahari sepenuhnya ditutupi bulan, akan tetapi ada juga daerah yang hanya akan mengalami gerhana matahari sebagian. Daerah itu hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian karena tidak dilewati umbra (bayangan inti) bulan tetapi dilewati oleh penumbra (bayangan yang lebih terang) bulan.

Warga di daerah tersebut dapat melihat matahari tertutup bulan dengan presentase yang berbeda, ada yang 95 persen hingga 65 persen dengan durasi gerhana yang berbeda-beda.

Misalnya di Jakarta, gerhana matahari akan terjadi sebesar 88,76 persen. Matahari mulai tertutup bulan pukul 06.19 WIB dan akan berakhir pada 08.31 WIB. Namun perlu dicatat, bagi yang ingin melihat gerhana matahari sebagian harus menggunakan filter baik itu kacamata khusus gerhana matahari yang sudah dilengkapi filter matahari atau teropong agar retina mata tidak rusak karena terkena sinar matahari langsung.

“Ketika bulan mulai tersibak lepas dari matahari, maka piringan matahari yang terang itu akan menyilaukan sekali padahal pupil mata sedang membesar dan itu yang bisa merusak retina mata,” ujar Thomas.

Selain Jakarta berikut daftar daerah lain yang akan merasakan gerhana matahari sebagian:

  1. Padang
    Gerhana terjadi 95,41 persen
    Disaksikan mulai pukul 06.21 WIB hingga 08.27 WIB
  2. Bandung
    Gerhana terjadi 88,76 persen
    Disaksikan mulai pukul 06.19 WIB hingga 08.32 WIB
  3. Surabaya
    Gerhana terjadi 92,96 persen
    Disaksikan mulai pukul 06.23 WIB hingga 08.40 WIB
  4. Pontianak
    Gerhana terjadi 92,96 persen
    Disaksikan mulai pukul 06.23 WIB hingga 08.40 WIB
  5. Denpasar
    Gerhana terjadi 76,53 persen
    Disaksikan mulai pukul 07.22 WITA hingga 09.42 WITA
  6. Banjarmasin
    Gerhana terjadi 98,22 persen
    Disaksikan mulai pukul 07.23 WITA hingga 09.47 WITA
  7. Makassar
    Gerhana terjadi 88,54 persen
    Disaksikan mulai pukul 07.25 WITA hingga 09.54 WITA
  8. Kupang
    Gerhana terjadi 65,49 persen
    Disaksikan mulai pukul 07.28 WITA hingga 09.55 WITA
  9. Manado
    Gerhana terjadi 96,66 persen
    Disaksikan mulai pukul 07.34 WITA hingga 10.15 WITA
  10. Ambon
    Gerhana terjadi 86,91 persen
    Disaksikan mulai pukul 08.33 WIT hingga 11.16 WIT

Untuk bisa menatap matahari secara langsung, kita harus menyingkirkan setidaknya 99,9968% dari energi yang diterima dari matahari. Angka ini (terutama pada dua digit terakhir itu) jelas bukan angka mistis yang turun dari langit. Besaran itu didapat dari hasil pengukuran yang akurat terhadap energi yang dipancarkan matahari berbanding yang mampu diterima oleh organ retina mata tanpa merusaknya.

Ini bisa diperoleh lewat filter khusus untuk pengamatan matahari, yang hanya menyalurkan setidaknya 0,0032% cahaya (filterShade 12). Cara-cara semacam melihat melalui film, pita magnetik, CD, gelas buram, dan sebagainya itu sebenarnya masih belum cukup aman untuk melindungi retina dari kerusakan.

Tapi itu bukan berarti kita harus mengurung diri dalam rumah saat terjadi gerhana. Berada diluar rumah pada saat gerhana matahari sama amannya (atau sama berbahayanya) dengan berada di luar rumah pada hari-hari biasa, sepanjang kita tidak menatap langsung ke arah matahari.

Namun pada saat matahari berada dalam fase gerhana total, adalah aman untuk menatap matahari secara langsung (hanya pada saat fase total). Penjelasan ilmiahnya, karena walaupun ukuran (diameter) bulan 400 kali lebih kecil dari matahari, letaknya juga 400 kali lebih dekat.

Dengan demikian, saat fase total, ketika bulan tepat berada segaris dengan matahari, ukuran bulan akan tepat sama besar dengan ukuran piringan matahari, dan secara efektif akan menghalangi bagian matahari yang paling terang dari pengelihatan. Saat itu kita bisa sejenak meninggalkan peralatan filter untuk menatap pemandangan langka itu: matahari dengan gemerlap koronanya yang bependar ditengah gelapnya langit siang hari.

Sumber; gerhana.langitselatan.com

Komentar Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas