
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan sedang menyampaikan Orasi Ilmiah dalam penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa, di Auditorium UIN SGD Bandung, Kamis (17/7/2014). (Foto : Robby Darmawan)
SUAKAONLINE.COM – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menerima gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) di bidang Ketatanegaraan Islam dari UIN SGD Bandung, Kamis (17/7/2014). (Baca : Gelar DR H.C untuk Aher Belum Layak)
Penyerahan gelar kehormatan yang digelar di Aula UIN SGD Bandung tersebut dihadiri sejumlah tokoh nasional dari berbagai kalangan. Diantaranya pihak pemerintah, politikus dan akademisi.
Sebelum penyerahan penghargaan, Ahmad Heryawan menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Transformasi Paradigma Tata Kelola Pemerintahan Menuju Masyarakat Madani Berdaya Saing Tinggi”.
Ia menjelaskan, transformasi paradigma tata kelola pemerintahan merupakan bagian dari ikhtiar menuju tatanan masyarakat madani dengan daya saing tinggi.
“Dalam membangun masyarakat madani yang berdaya saing tinggi, perlu ditopang dengan dua pilar penting yaitu nilai-nilai wahyu keagamaan, dan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucap pria yang akrab disapa Aher itu.
Rektor UIN SGD Bandung Deddy Ismatullah mengapresiasi kerja nyata Aher. Menurutnya, selama menjabat sebagai Gubernur Jabar Aher ikut memajukan bidang ketatanegaraan berdasarkan kajian Islam.
“Gelar Doktor Bidang Ketatanegaraan Islam menjawab bahwa Al-Quran-lah yang pertama memberi pada ilmu pengetahuan,” kata Deddy dalam sambutannya.
Pemberian gelar itu, lanjut Deddy, merupakan bentuk perhatian UIN SGD Bandung terhadap Pemerintah Provinsi Jabar yang dipimpin Aher.
Deddy berharap Jabar dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia dapat terus melakukan pembangunan dengan konsep syariah agar agama dan pengelolaan negara tetap terjaga.
“Semoga pemberian doktor ini memberi semangat baru dalam mengemban amanahnya. Semoga Jabar menjadi provinsi termaju di Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, di luar Aula, sekitar belasan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Demokrasi Mahasiswa (Fordem) melakukan aksi menolak penganugerahan gelar Doktor Kehormatan kepada Aher.
Fordem menuding bahwa penganugerahan itu tidak sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh penerima gelar. Mereka menganggap ada suatu kelompok yang sengaja mengambil keuntungan dari prosesi ini.
Reporter : Robby Darmawan
Redaktur : Adam Rahadian Ashari