SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika (HM-PS P.Fisika) UIN SGD Bandung menggelar Webinar kepenulisan jurnal melalui Zoom Meeting pada Minggu, (30/5/2021). Mengangkat tema “How to Improve Good for Publhising in National and Reseacrh Journal” acara ini dihadiri oleh 174 peserta dari berbagai kalangan.
Ketua Umum HM-PS P.Fisika, Pian Septian mengapresiasi kesediaan peserta dalam mengikuti kegiatan ini. “Temen-temen adalah orang-orang hebat yang bisa menyisihkan waktunya. Yang seharusnya berlibur atau main, tapi saat ini digunakan untuk belajar mencari, mengupgrade, untuk dapat menemukan potensi diri dalam menulis,” ujarnya dalam sambutan, Minggu (30/5/2021).
Dalam acara ini, Tenaga Ahli Analisis Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Agung Suharyana turut hadir sebagai pemateri. Ia mengatakan bahwa semua orang bisa menulis selama memiliki semangat. “Menulis itu bisa dipelajari oleh temen-temen, jadi gak harus ahli dibidang tulis-menulis. Ketika kita punya semangat untuk mencoba menulis meskipun backgroudnya bukan penulis, tetap masih bisa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agung juga menerangkan pentingnya membuat artikel ilmiah untuk jurnal. Diantaranya untuk melatih kemampuan menyampaikan gagasan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang sistematis, objektif, dan empiris. Juga dapat mensosialisasikan hasil temuan berdasarkan penelitian yang evidence di lapangan baik di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Selain itu, ia juga menjelaskan tentang manfaat dari membuat artikel ilmiah untuk jurnal. “Pasti sangat banyak, diantaranya ketika kita di dunia kerja, pasti akan ditanya apa yang kamu buat selama di kampus, karya apa yang sudah dibuat. Mungkin nanti kita bisa sampaikan kalau sudah banyak menulis essai, paper, dll. Akan lebih kuat lagi jika temen-temen menyisipkan satu atau dua yang sifatnya betul-betul kuat, dalam bentuk publikasi jurnal,” tambahnya.
Menurutnya pembaharuan ilmu pengetahuan merupakan hal penting dalam menunjang kepenulisan. Dengan pembaharuan tersebut dapat mengubah bentuk dan juga mengubah fungsi yang telah ada. “Ketika komponennya A,B,C, kemudian temen-temen menambah komponen D, itu sudah menambah kebaruan. Jadi gak harus yang betul-betul murni baru,” tegasnya.
Diakhir, agung menekankan bahwa jurnal yang tidak memiliki pembaruan itu akan sulit untuk di publikasikan. “Jikalau temen-temen tidak ada pembaruan dan murni seratus persen penelitiannya sama dan variabelnya serupa dengan peneliti sebelumnya, itu akan sulit lolos untuk Publikasikan,” tutupnya.
Reporter : Rashid Al Raz/Magang
Redaktur : Fuad Mutashim/Suaka