SUAKAONLINE.COM – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Awal UIN SGD Bandung mengadakan Gandrung Milad XXXVII dengan tema Infinity Space, di Aula Abdjan Soelaeman, Kampus 1 UIN SGD Bandung, Rabu (16/10/2024). Acara ini terbuka untuk umum, dan dihadiri oleh berbagai mahasiswa baik dari Kampus UIN SGD Bandung maupun mahasiswa umum yang antusias dengan dunia seni dan teater.
Tema yang diangkat pada Gandrung Milad kali ini memiliki makna istimewa dari tema tahun lalu, “Kita ingin di Milad 37 ini memberikan kebebasan kepada seluruh baraya Teater Awal Bandung. Untuk mengekspresikan seluruh imajinasinya, seluruh kemampuannya. Membebaskan apapun yang ingin dilakukan. Jadi, kita ambil infinity sebagai untuk melambangkan, ” ucap Sahara, Rabu,(16/10/2024).
Acara ini diselenggarakan selama tiga hari terhitung sejak Selasa (14/10) sampai dengan Kamis (17/10). Melihat antusiasme dan ketertarikan mahasiswa terhadap bidang seni, mereka menghadirkan berbagai rangkaian acara mulai dari lomba puisi, seminar, pementasan teater, hingga penampilan band Jumping Musik Teater Awal pada malam puncaknya.
Penampilan teaternya pun tak kalah menarik, dua penampilan yang mereka sajikan sangat mempesona dan syarat akan makna. Penampilan “Mutangan Alif” yang bercerita tentang proses perjalanan manusia menuju hambalan ke tujuh. bagaimana kehidupan kita sebagai manusia harus melewati berbagai proses dan tahapan hingga bisa sampai pada titik tertinggi penghambaan pada tuhan.
Juga, “Dunia Tersembunyi” yang berfokus kepada kesenjangan sosial dan tentang bagaimana penderitaan seorang perempuan saat mengalami masa menstruasi yang selalu terpandang sebelah mata khususnya oleh kamu laki-laki, dikemas secara apik dan menawan hingga mampu menyihir audiens. Penonton yang hadir terpukau dan ikut merasakan pesan yang ingin disampaikan.
Meskipun sempat mengalami beberapa kendala dan kemunduran jadwal dalam pelaksanaannya UKM Teater Awal berhasil melaksanakan acara Gandrung Miladnya kali ini dengan baik dan spektakuler . Dengan segala rangkaian acara yang disajikan mereka berharap bahwa semoga ke depannya semakin banyak muda mudi yang tertarik dengan kesenian agar dunia kesenian tidak hilang dan termakan oleh zaman yang semakin modern.
“Semoga dengan adanya pertunjukan teater dari teater awal ini, kita bisa buktikan bahwa nonton teater juga seru. Kalau nonton itu kita nggak harus ke bioskop, kita bisa teater. Kita menghidupkan lagi kesenian-kesenian yang ada. Dan semoga pasti ya, untuk seluruh apresiator teater yang nonton itu bisa enjoy, menikmati pertunjukannya. Dan juga semoga pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara itu bisa tersampaikan kepada seluruh penonton.” tutup Sahara.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari penonton, salah satunya Divianka, ia mengungkapkan kepuasannya terhadap alur cerita yang dibawakan. “Cerita ini tuh kayak menceritakan tentang penyakit mental gitu, jadi bagi para penonton ya yang emang relate gitu kaya ngerasa gak sendirian gitu, juga dari lighting nya, layout-nya, pokoknya itu keren-keren sih, ” tambah Divianka.
Reporter: M. Shibghoh Kuncoro P./Suaka
Redaktur: Zidny Ilma/Suaka